tirto.id - BMKG memastikan gempa bumi tektonik dengan magnitudo 6,5 yang terjadi di Kabupaten Halmahera Utara pada Senin (7/1/2019) pukul 00.27 WIB tidak berpotensi menyebabkan tsunami.
"Episentrum gempa bumi terletak pada koordinat 2,37 LU dan 126,75 BT, atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 154 km arah barat laut Kota Tobelo, Kabupaten Halmahera Utara, Propinsi Maluku Utara pada kedalaman 47 km," ujar Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG Rahmat Triyono pada reporter Tirto, Senin (7/1/2019).
Ia menjelaskan, dengan memperhatikan lokasi episentrum dan kedalaman hiposentrum, gempa bumi yang terjadi, dapat dikategorikan sebagai jenis gempa bumi dangkal akibat deformasi batuan pada Lempeng Laut Maluku.
"Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi di wilayah laut di sebelah barat laut Kabupaten Halmahera Utara ini, dibangkitkan oleh deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan dari struktur sesar naik [thrust fault]," lanjutnya.
Dilaporkan pula oleh Rahmat, gempa bumi di Halmahera Utara tersebut juga dirasakan oleh mereka yang berada di daerah Manado, Bitung, Siau, Naha, Tobelo, dan Galela dalam skala intensitas II -III MMI.
Sejauh ini belum ada laporan kerusakan yang diterima oleh BMKG akibat dampak gempa bumi tersebut.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," ujarnya.
Penulis: Alfian Putra Abdi
Editor: Maya Saputri