tirto.id - Gempa tektonik berkekuatan 6,4 Skala Richter yang mengguncang wilayah Bali, Jawa Timur, dan Lombok pada Rabu (22/3/2017) pukul 07.10 WITA, tidak berpotensi tsunami.
Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), pusat gempa itu berada pada koordinat 8,99 derajat Lintang Selatan dan 115,20 derajat Bujur Timur. Tepatnya, di Samudra Hindia pada jarak 12 km arah tenggara Kota Denpasar pada kedalaman 125 km.
Hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa berupa guncangan yang dirasakan di Kota Denpasar, Kuta, Badung, Gianyar dalam skala intensitas II SIG BMKG (III-IV MMI), sedangkan Negara, Singaraja, Klungkung, dan Karangaasem dalam intensitas III MMI, Banyuwangi II MMI, dan Mataram II MMI.
Banyak warga di Denpasar, Nusa Dua, dan Kuta dilaporkan terkejut dan berhamburan keluar rumah akibat guncangan gempa bumi ini, namun hingga saat ini belum ada laporan mengenai kerusakan akibat gempa bumi tersebut.
Dikutip dari Antara, gempa bumi Denpasar Selatan ini merupakan jenis gempa bumi berkedalaman menengah yang terjadi akibat aktivitas subduksi lempeng.
Dalam hal ini, Lempeng Indo-Australia menunjam ke bawah Lempeng Eurasia dengan laju 70 mm/tahun, mengalami deformasi atau patahan batuan tepat di zona Benioff bawah lepas pantai selatan Pulau Bali.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini dipicu penyesaran naik (thrust fault).
Masyarakat pesisir pantai selatan Bali, Lombok, dan Jawa Timur diimbau agar tetap tenang, mengingat hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami.
BNPB Pastikan Tak Ada Korban Gempa Bali
Terkait gempa bumi yang melanda Bali, Nusa Tenggara Barat (NTB), dan Banyuwangi ini, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan sejauh ini belum ada laporan korban jiwa.
"Belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan bangunan akibat gempa bumi itu," kata Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) masih memantau dampak gempa itu. "Posko BNPB telah mengkonfirmasi dampak gempa ke BPBD Bali," katanya lagi.
Warga Denpasar, kata dia, merasakan guncangan kuat selama lima detik sehingga berhamburan keluar ruangan.
Akibat gempa, kaca jendela bergetar, mobil bergoyang dan anak-anak menangis. Gempa dirasakan dua kali dengan guncangan kedua lebih keras.
"Masyarakat di Kabupaten Badung, Tabanan, Klungkung, Gianyar, Karangasem, Singaraja, Bangli, dan Buleleng merasakan guncangan gempa itu," demikian diungkapkan Sutopo.
Penulis: Yuliana Ratnasari
Editor: Yuliana Ratnasari