tirto.id - Sunan Kudus menjadi salah satu Wali Songo yang turut menyebarkan ajaran Islam di tanah Jawa. Nama Sunan Kudus tersohor hingga sekarang, terutama di wilayah Kudus.
Lantas, bagaimana biografi Sunan Kudus? Seperti apa riwayat hidup Sunan Kudus? Berikut ini sejarah hingga biodata Sunan Kudus.
Di Pulau Jawa pada abad ke-14, dikenal penyebar agama Islam dengan sebutan Wali Songo. Mereka terdiri atas beberapa nama mulai Sunan Ampel, Sunan Kalijaga, Sunan Muria, hingga Sunan Kudus.
Profil dan Asal-usul Sunan Kudus
Nama asli Sunan Kudus adalah Ja'far Shadiq atau Amir Haji. Beliau diperkirakan lahir sekitar 1400 M dari pasangan Usman Haji bin Ali Murtadha (Sunan Ngudung) dan Syarifah Dewi Khadijah (Nyai Ageng Manyuran) binti Syarifah Dewi Fatimah (Nyai Ageng Malaka) binti Sunan Ampel.
Dari sisi keluarganya, Sunan Kudus menikahi Dewi Rukhil, putri Sunan Raden Maqdum Ibrahim (Sunan Bonang). Dari istrinya itu, Sunan Kudus memiliki seorang anak bernama Amir Hasan.
Terlepas dari itu, Sunan Kudus mulanya belajar ilmu agama dari ayahnya. Beliau kemudian mengembangkan keilmuannya menuju Pesantren Ampel Denta yang didirikan oleh Sunan Ampel.
Dalam buku Atlas Wali Songo (2016) yang ditulis Agus Sunyoto, disebutkan Sunan Kudus juga berguru kepada Kiai Telingsing, ulama Cina yang bernama asli The Ling Sing.
Setelah sang ayah meninggal, Sunan Kudus menggantikan posisinya sebagai senopati atau panglima Kerajaan Demak. Melalui posisi senopati itulah, Ja'far Shadiq menyebarkan Islam di wilayah Demak.
Selain menjabat sebagai senopati, ia juga diangkat menjadi imam besar Masjid Agung Demak, serta menjadi qadhi atau hakim di Kerajaan tersebut.
Ketika terjadi perselisihan internal di kerajaan Demak, Ja'far Shadiq kemudian pindah ke kawasan Tajug, sebagaimana dikutip dari buku Sejarah Kebudayaan Islam (2020) yang ditulis Suhailid.
Di kawasan Tajug ini, Ja'far Shadiq tidak lagi aktif di dunia politik dan fokus menyebarkan dakwah Islam.
Silsilah Keluarga Sunan Kudus
Ja'far Shadiq lahir dari keluarga bangsawan Kerajaan Demak. Ayahnya adalah Usman Haji bin Ali Murtadha, saudara kandung Sunan Ampel.
Jika ditarik lebih jauh lagi, jalur keturunannya sampai ke nasab Nabi Muhammad Saw. melalui jalur Husain bin Ali Ra. Berikut ini silsilah Sunan Kudus:
- Nabi Muhammad Saw.
- Sayyidah Fatimah Az-Zahra
- Husain
- Ali Zainal Abidin
- Muhammad Al-Baqir
- Ja'far Shadiq
- Ali Al-Uraidhi
- Muhammad
- Isa
- Ahmad Al Muhajir
- Ubaidillah
- Alwi
- Muhammad
- Alwi
- Ali Khali' Qasam
- Muhammad Shahib Mirbath
- Alwi Ammil Faqih
- Abdul Malik Azmatkhan
- Abdillah
- Ahmad Jalaluddin
- Jamaluddin Al-Husain
- Ibrahim Zainuddin Al-Akbar
- Fadhal Ali Murtadha
- Sunan Ngudung
- Sunan Kudus.
Metode dan Strategi Dakwah Sunan Kudus
Metode dakwah Sunan Kudus adalah melalui pendekatan seni dan budaya. Ia tidak langsung melarang masyarakat yang masih menganut kepercayaan animisme dan agama Hindu-Buddha, melainkan merangkulnya pelan-pelan.
Berkat kharisma dan keluwesan pergaulannya, Ja'far Shadiq memperoleh simpati dari masyarakat.
Dalam uraian "Genealogi Walisongo: Humanisasi Strategi Dakwah Sunan Kudus" yang ditulis Mas'udi, dijelaskan bahwa alih nama dari Tajug ke Kudus juga dipengaruhi oleh Ja'far Shadiq.
Berkat penerimaan dakwah yang disampaikan Ja'far Shadiq, wilayah Tajug kemudian berganti nama dengan Kudus, yang diambil dari kata Al-Quds, sebuah kota suci di Yerusalem. Karena itulah, Ja'far Shadiq dikenal dengan julukan Sunan Kudus.
Sunan Kudus kemudian mengembangkan dakwahnya melalui akulturasi budaya dengan perlahan agar bisa diterima masyarakat setempat.
Terbukti, masjid Kudus yang dibangun di masa dakwah beliau memiliki arsitektur unik. Menara masjidnya serupa candi. Sunan Kudus berhasil mengompromikan arsitektur Islam, Jawa, Hindu-Buddha, dan Tionghoa.
Ajaran Islam dan strategi dakwah itu dituntut Sunan Kudus dari beberapa gurunya.
Selain itu, Sunan Kudus juga gemar mengembara ke wilayah-wilayah jauh seperti Hindustan hingga tanah suci Makkah.
Setelah beberapa tahun mengabdi dan berdakwah di wilayah Kudus, Ja'far Shadiq atau Sunan Kudus pun tutup usia, tetapi tahun kematiannya tidak diketahui dengan jelas.
Makam Sunan Kudus terletak di bagian belakang Masjid Agung Kudus, Jawa Tengah.
Penulis: Abdul Hadi
Editor: Dhita Koesno
Penyelaras: Syamsul Dwi Maarif