tirto.id - PT Bio Farma (Persero) berkomitmen mendatangkan 600 ribu dosis vaksin Meningitis hingga Desember 2022. Direktur Utama PT Bio Farma (Persero) Honesti Basyir mengatakan penyediaan stok vaksin Meningitis di Tanah Air dilakukan secara berkala mulai bulan ini.
"Alhamdulillah, kemarin sudah datang 150 ribu dosis dan akan datang lagi secara bertahap," kata Honesti dikutip dari Antara, Jumat (30/9/2022).
Vaksin Meningitis yang telah tiba di Indonesia saat ini sedang berproses untuk mendapatkan izin rilis dari BPOM. Setelah itu, vaksin tersebut diberikan kepada kelompok prioritas dari jamaah umrah.
Menurut Honesti, seluruh vaksin itu didatangkan Bio Farma dari salah satu perusahaan farmasi asal Cina melalui izin impor barang dari BPOM.
"Bio Farma belum memproduksi vaksin Meningitis, tapi kami kerja sama dengan produsen dari luar (impor)," katanya.
Honesti membenarkan belakangan ini terjadi kelangkaan vaksin Meningitis di sejumlah fasilitas pelayanan kesehatan. Kelangkaan itu mengakibatkan keluhan dari sejumlah jemaah umrah di daerah.
Kelangkaan vaksin Meningitis terjadi karena Bio Farma dan sejumlah perusahaan rekanan di luar negeri fokus pada upaya pengendalian pandemi COVID-19. Selain itu, kelangkaan juga dipicu oleh proses distribusi dan persyaratan administrasi dari otoritas terkait.
"Kemarin memang ada kelangkaan karena memang gap time produksi cukup lama juga sekitar 5 hingga 6 bulan," kata Honesti.
Sementara itu, Menteri Kesehatan RI Budi Gunadi Sadikin memastikan 250 ribu dosis vaksin Meningitis tersedia pada Oktober 2022. Vaksin itu diprioritaskan untuk kebutuhan jemaah umrah Indonesia.
"Ada 250 ribu (dosis), nanti awal Oktober sudah dapat persetujuan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), baru nanti akan diberikan," kata Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, Kamis (29/9/2022).
Kalangan Penyelenggara Perjalanan Ibadah Umrah (PPIU) mengeluhkan kelangkaan vaksin Meningitis di pelbagai daerah.
Kelangkaan itu membuat keberangkatan jamaah umrah ke Tanah Suci terhambat. Sebab, vaksin Meningitis menjadi persyaratan wajib yang harus dipenuhi pelaku perjalanan menuju Arab Saudi.
Editor: Gilang Ramadhan