tirto.id - Perwakilan Bank Indonesia (BI) DKI Jakarta mengklaim pertumbuhan ekonomi pada 2021 naik sebesar 3,56% karena saat ini pelaku usaha banyak yang menggunakan sistem pembayaran digital.
Pelaku usaha yang menggunakan sistem tersebut, termasuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
"Kami melihat indikator pertumbuhan ekonomi di Jakarta tahun 2021 mengalami peningkatan mencapai 3,56%, ini akibat telah banyaknya yang mendapatkan vaksin satu dua ditambah booster sehingga mendorong pertumbuhan perekonomian termasuk transaksi digital," kata Kepala Kantor Perwakilan BI Jakarta, Onny Widjanarko melalui keterangan tertulisnya, Rabu (27/4/2022).
Onny pun memprediksi pertumbuhan ekonomi di Jakarta berpotensi naik lebih besar yakni pada kisaran 5,3% sampai dengan 6,1%.
Menurutnya transaksi digital juga akan mengalami pertumbuhan luar biasa menyusul adanya aturan mengenai kewajiban lembaga pemerintah untuk menyerap produk-produk UMKM sebesar Rp400 triliun pada 2022 ini.
"Itu artinya UMKM-nya harus siap. Ini udah ada dana nih, ada uang yang siap menyerap atau membeli produk UMKM sebesar Rp400 triliun, itu peluang. Karena sudah diputuskan oleh pemerintah," ucapnya.
Peluang selanjutnya bagi transaksi digital adalah dari Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang ditetapkan di dalam rencana pemerintah yang ditargetkan sebesar Rp387 triliun.
"Luar biasa ini, Itu dari sisi keuangan. Peluang berikutnya secara mikro itu pemerintah sedang berkampanye bahwa buatan Indonesia, ada bangga wisata Indonesia dan transformasi ekonomi digital," jelasnya.
Demi meningkatkan permintaan terhadap barang-barang UMKM dengan sistem pembayaran digital, Onny menuturkan setiap bulan di Jakarta akan menggelar kegiatan berskala besar.
"Pada bulan Juni ada ulang tahun Jakarta. Pada bulan juni BI Jakarta mengadakan Jakarta Creative Festival, pada bulan Juni Mal Sarinah akan grand launching," pungkasnya.
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Fahreza Rizky