tirto.id - Bank Indonesia (BI) mengaku siap menyesuaikan suku bunga BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) jika ada tanda-tanda inflasi inti yang meningkat. Saat ini suku bunga bank sentral masih ditahan berada di 3,50 persen.
“Bank Indonesia akan tetap waspadai tekanan inflasi dan dampaknya terhadap ekspektasi inflasi," Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI), Juda Agung, di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7/2022).
Juda mengatakan, sejauh ini inflasi didorong oleh tekanan sisi penawaran sebagai akibat wajar dari kenaikan harga komoditas internasional. Sedangkan inflasi inti tetap dalam target Bank Indonesia jangkauan.
Sementara itu, inflasi volatile food (VF) meningkat, terutama dipengaruhi oleh kenaikan harga pangan global dan kendala sisi penawaran yang disebabkan oleh cuaca buruk. Serta inflasi tekanan pada harga yang diatur (AP) tetap tinggi, dipengaruhi oleh harga tiket pesawat dan energi.
Ke depan, bank sentral juga memperkuat koordinasi dengan pemerintah pusat dan daerah serta instansi terkait melalui tim pengendalian inflasi nasional dan daerah (TPIP & TPID). Tujuannya untuk mengelola tekanan inflasi di sisi penawaran dan meningkatkan produksi.
Pengamat Ekonomi IndiGo Network, Ajib Hamdani menyarankan agar Bank Indonesia (BI) tidak terburu-menaikkan BI 7-Day Reverse Repo Rate (BI7DRR) dalam merespons suku bunga global. Penyesuaian sebaiknya menunggu data pertumbuhan ekonomi kuartal II-2022.
"Kalau pertumbuhan ekonomi bisa konsisten di atas 5 persen, kebijakan moneter seperti ini perlu dipertahankan," kata Ajib di Jakarta, Senin (11/7/2022).
Ajib memahami penyesuaian suku bunga BI akan jadi kebijakan yang dilematis. Karena ketika suku bunga dinaikkan likuiditas akan berkurang di masyarakat, dan ekonomi akan cenderung melambat.
Sementara itu, Analis Fundamental Kanaka Hita Solvera (KHS), Raditya Pradana memproyeksikan BI baru akan mulai menaikkan bunga acuan 50 bps ke 4 persen di periode triwulan tiga. Sementara BI rate diperkirakan akan naik total 75 bps ke 4,25 persen pada akhir tahun ini dan berada di 5 persen di 2023.
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz