Menuju konten utama

BI Akan Luncurkan Central Bank Digital Currency

Bank Indonesia akan meluncurkan Central Bank Digital Currency (CBDC), sejalan dengan tren bank sentral di berbagai negara yang juga akan menerbitkan CBDC.

BI Akan Luncurkan Central Bank Digital Currency
Gubernur BI Perry Warjiyo memberikan keterangan mengenai hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Kamis (21/11/2019). ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/nz

tirto.id - Bank Indonesia akan meluncurkan Central Bank Digital Currency (CBDC). Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo menyatakan langkah ini sejalan dengan tren bank sentral di berbagai negara yang juga akan menerbitkan CBDC.

“Kami dalam proses merumuskan yang kita sebut center bank digital currency (CBDC). Kami rumuskan BI akan menerbitkan CBDC,” ucap Perry dalam diskusi virtual bertajuk “Economic Outlook 2020”, Kamis (25/2/2021).

Perry belum merinci apa yang ia maksud sebagai CBDC. Namun yang pasti CBDC akan diedarkan oleh bank dan fintech secara wholesale maupun retail.

“Kami juga lakukan kerjasama erat dengan bank sentral lain. Kami saling studi,” ucap Perry.

Bank Central Eropa atau European Central Bank (ECB) menyatakan salah satu realisasi dari penerbitan CBDC adalah Euro digital. Euro digital merupakan versi elektronik dari mata uang Euro yang biasa diterbitkan bank sentral dalam medium kertas.

ECB menyatakan Euro Digital hanya bersifat komplemen atau pelengkap alih-alih sepenuhnya menggantikan uang kertas. ECB menegaskan mereka tetap akan menerbitkan uang kertas. Masyarakat dapat menggunakan keduanya untuk berbelanja dan bertransaksi sehari-hari.

“Orang Eropa semakin serba digital pada cara mereka berbelanja, menabung dan berinvestasi. Peran kami adalah menjaga kepercayaan masyarakat pada uang. Artinya memastikan Euro dapat masuk dalam era digital. Kami harus siap menerbitkan Euro digital terutama bila kebutuhannya meningkat,” ucap Presiden ECB Christine Lagarde dalam keterangan tertulis, 2 Oktober 2020 lalu.

Melansir The Economist, CBDC dapat dianggap sebagai versi digital dari uang cash fisik yang diterbitkan bank sentral. CBDC memiliki kemiripan seperti dompet digital para fintech, tetapi ada satu perbedaan mendasar. Uang dalam bentuk CBDC setara dengan setoran atau simpanan di bank sentral.

Salah satu sinyal yang ditangkap Economist dari peluncuran CBDC ini adalah adanya pergeseran transaksi harian masyarakat semakin bergantung pada dompet digital swasta alih-alih bank sentral. Melalui CBDC, bank sentral dapat semakin menguatkan posisinya dalam alat pembayaran termasuk dalam versi digital sekalipun.

Baca juga artikel terkait RUPIAH atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Bisnis
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti