Indeks Rupiah

Kegiatan ekspedisi rupiah sejatinya sudah dimulai Bank Indonesia sejak 2012.

Penguatan rupiah lebih dipengaruhi oleh besarnya ekspektasi pasar pelaku pasar terhadap pemangkasan suku bunga acuan bank sentral AS.

Kemenperin mendorong penggunaan fasilitas LCT (Local Currency Transaction) atau transaksi mata uang lokal untuk impor bahan baku.

Volatilitas rupiah biasanya akan meningkat saat tahun pertama dalam periode transisi pemerintahan lama ke pemerintah baru.

Strategi BI menahan gejolak serta tren pelemahan rupiah dengan intervensi pasar dan mengoptimalkan instrumen Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).

BI optimistis rupiah masih memiliki kemungkinan untuk menguat dengan adanya fundamental perekonomian Indonesia yang tangguh.

Selain berhemat, masyarakat juga bisa selamat dari dampak pelemahan rupiah dengan memilih investasi yang tepat.

Pelemahan rupiah yang masih terus terjadi ini akan berdampak terhadap kinerja impor nasional.

BI menilai pelemahan rupiah terhadap dolar AS masih lebih rendah dibandingkan pelemahan mata uang negara lain.

Airlangga menilai pelemahan rupiah yang terus terjadi karena perekonomian AS kian membaik diikuti dengan mata uang dolar AS yang juga menguat.

Kurs rupiah masih berpotensi melemah terhadap dolar AS menjelang rilis data inflasi konsumen AS pada Rabu (12/6/2024).

Sentimen eksternal terjadi karena tensi geopolitik di Timur Tengah terus meningkat pasca pasukan Israel menguasai zona penyangga.

Nilai tukar rupiah mulai menguat usai bertahan di level psikologis di atas Rp16 ribu per dolar Amerika Serikat (AS).

Pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS yang saat ini menembus di atas Rp16 ribu masih lebih baik dibandingkan negara lain.

Bank Indonesia memproyeksi nilai tukar rupiah akan menguat menuju level Rp15.800 per dolar AS pada kuartal IV-2024.

Sentimen kurs saat ini terlihat lebih positif pagi ini untuk aset berisiko.

Erick Thohir meminta BUMN mengoptimalkan pembelian dolar AS dengan tepat guna, bijaksana dan sesuai prioritas.

Pelemahan kurs rupiah akhir-akhir ini yang menembus di atas Rp16 ribu berpotensi menyebabkan beban utang Indonesia bengkak.

Bhima Yudhistira menyebut pelemahan kurs rupiah akhir-akhir akan membuat harga barang-barang impor naik.

Jika konflik di Timur Tengah tak mereda, tren pelemahan nilai tukar rupiah diprediksi masih akan berlanjut.