Menuju konten utama

Bertemu 40 Menit, Prabowo Keluar dari Rumah SBY dengan Wajah Datar

Prabowo Subianto menyambangi rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY, di Mega Kuningan, Jakarta, Kamis pada pukul 09.55 WIB.

Bertemu 40 Menit, Prabowo Keluar dari Rumah SBY dengan Wajah Datar
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto Keluar dari Kediaman Susilo Bambang Yudhoyono di Mega Kuningan, Jakarta, Kamis (9/8/2018). tirto.id/Andrey Gromico.

tirto.id - Ketua Umum Partai Gerindra keluar dari kediaman Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono menggunakan toyota Land Cruiser Putih sekitar pukul 10.34 WIB. Tak banyak pernyataan Prabowo kepada awak media.

Prabowo Subianto menyambangi rumah Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono di kediaman SBY, di Mega Kuningan, Jakarta, Kamis pada pukul 09.55 WIB.

Petinggi Partai Demokrat yang ikut menghadiri rapat yakni Sekretaris Jenderal Hinca Panjaitan pada pukul 8.47, disusul Kadiv Advokasi dan Hukum DPP Demokrat Ferdinand Hutehean. Usai rapat dengan Gerondra, Petinggi Demokrat masih berada dalam kediaman SBY.

Pantauan Tirto di lokasi, Prabowo tiba di kediaman SBY pukul 09.53 didampingi Sekretaris Jenderal Gerindra Ahmad Muzani dan Wakil Ketua Umum Gerindra Sugiono. Enam menit kemudian Fadli Zon.

Sekitar 40 menit setelah kedatangannya, Fadli Zon tampak keluar dari rumah SBY terlebih dahulu, tetapi enggan memberikan komentar apa pun dan hanya menjawab "nanti ya".

Saat ditanya terkait hasil pertemuan dengan Susilo Bambang Yudhoyono, ia menyatakan masih musyawarah. Saat ditanya Cawapres Sandiaga Uno, Prabowo kembali menyatakan masih musyawarah.

Selanjutnya, Prabowo pun meninggalkan rumah Presiden ke-6 dengan membuka kaca mobil dan hanya melambai-lambaikan tangan kepada para awak media yang menunggu di depan rumah SBY.

Menanggapi tentang koalisi, Prabowo hanya menjawab singkat. "Masih dimusyawarahkan," kata dia.

Sebelumnya koalisi Demokrat dan Gerindra disebut-sebut mengalami perpecahan. Politisi Demokrat Andi Arief menyebut Partai Gerindra melakukan politik transaksional tanpa sepengetahuan Demokrat.

Andi Arief mengatakan bahwa apa yang dikatakannya benar. Dia juga menekankan pernyataannya itu berdasarkan data yang akurat.

Sementara itu, Ketua Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahean mengatakan masalah nama wakil presiden Prabowo memang menjadi topik yang serius dalam pertemuan di dalam.

"Partai Demokrat, siapapun wakilnya yang penting bisa membantu memenangkan Prabowo," kilahnya.

Baca juga artikel terkait PILPRES 2019 atau tulisan lainnya dari Reja Hidayat

tirto.id - Politik
Reporter: Reja Hidayat
Penulis: Reja Hidayat
Editor: Maya Saputri