tirto.id - Perang antara Rusia dan Ukraina sudah memasuki hari ke-75. Menurut berita terbaru, sekitar 60 orang tewas dalam pemboman Rusia. Awalnya, mereka berlindung di sebuah sekolah dekat kota Luhansk, Ukraina.
The Guardian melaporkan, kabar kematian 60 orang yang berlindung di sebuah sekolah itu disampaikan oleh Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy. Selain itu, lebih dari 170 warga sipil yang berlindung di pabrik baja di Mariupol berhasil dievakuasi dan sudah tiba di Zaporizhzhia.
Secara total, menurut para pejabat, sudah ada lebih dari 600 orang dievakuasi dari Mariupol, kota pelabuhan di Ukraina.
Pada hari Minggu, Rusia melakukan serangan udara yang mengakibatkan seorang wanita terluka dan mematikan listrik di enam pemukiman wilayah Odesa.
Sementara itu, Al Jazeera melaporkan, pemimpin pasukan Chechnya Rusia, Ramzan Kadyrov mengatakan tentaranya sudah menguasai sebagian besar wilayah Popasna. Di sisi lain, para pejabat Ukraina mengatakan, pertempuran di kota timur akan terus berlanjut.
Menurut staf umum Ukraina, serangan Rusia di bagian timur bertujuan untuk membangun kontrol penuh atas wilayah Donetsk dan Luhansk.
Organisasi Kesehatan Dunia mengaku sedang mengumpulkan bukti terkait dugaan penyelidikan kejahatan perang berupa dokumentasi 200 serangan Rusia di rumah sakit dan klinik Ukraina.
Sanksi Terhadap Rusia
Presiden Amerika Serikat, Joe Biden dan para pemimpin G7 melakukan panggilan video dengan Presiden Ukraina, Zelenskiy. Dalam kesempatan itu, pihaknya berkomitmen menghapus sekaligus melarang minyak Rusia.
Mereka juga mengecam kebijakan invasi yang dilakukan Presiden Rusia Vladimir Putin ke Ukraina. "Tindakannya mempermalukan Rusia dan pengorbanan bersejarah rakyatnya," kata kelompok itu
Selain itu, lebih dari 2.600 pejabat militer Rusia dan Belarus mendapat larangan visa baru dari Amerika Serikat. Hal itu disampaikan oleh Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken. Larangan visa itu termasuk untuk personel yang beroperasi di Bucha.
Dalam kunjungan mendadak di Ukraina, Perdana Menteri Kanada, Justin Trudeau menjanjikan senjata baru dan peralatan lain untuk membantu pasukan Ukraina.
Dia mengatakan, Kanada juga akan menghapus tarif perdagangan untuk semua impor Ukraina tahun depan.
Sedangakn Pemerintah Inggris telah memperluas sanksinya terhadap Rusia untuk memasukkan tarif impor hukuman pada logam mulia Rusia, serta larangan ekspor produk tertentu, tujuannya untuk meningkatkan tekanan ekonomi di Moskow.
Editor: Iswara N Raditya