tirto.id - Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) mengatakan, Gunung Merapi hingga saat ini masih berstatus siaga atau level III kendati sudah masuk fase erupsi efusif.
Berdasarkan hasil pengamatan BPPTKG pada periode Rabu (23/3/2022) pukul 06:00-12:00 WIB, asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Pada periode yang sama juga terjadi gempa guguran sebanyak 22 kali dengan amplitudo 3-16 mm dan durasi 45-153 detik.
Sebelumnya pada periode pengamatan Rabu (23/3/2022) pukul 00:00-06:00 WIB teramati asap kawah bertekanan lemah berwarna putih dengan intensitas sedang dan tinggi 25-50 meter di atas puncak kawah Gunung Merapi.
Selain itu, masih pada periode pengamatan yang sama juga teramati 10 kali guguran lava pijar ke arah barat daya dengan jarak luncur maksimal 2.000 meter serta 40 kali gempa guguran dengan amplitudo 4-39 mm, dan durasi 32.1-173.7 detik. Sehingga sampai siang ini total sudah terjadi 62 kali gempa guguran.
Berikut aktivitas terkini Gunung Merapi menurut BPPTKG.
Aktivitas Gunung Merapi Terkini
Periode pengamatan
23-03-2022 06:00-12:00 WIB
Lokasi Gunung Merapi
Merapi (2968 mdpl),
Sleman, Magelang, Boyolali, Klaten,
Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah
Meteorologi
Cuaca berawan, mendung, dan hujan. Angin bertiup lemah ke arah timur. Suhu udara 19-25 °C, kelembaban udara 69-80 %, dan tekanan udara 567-717 mmHg. Volume curah hujan 42 mm per hari.
Viausl
● Gunung jelas, kabut 0-I, kabut 0-II, hingga kabut 0-III. Asap kawah bertekanan lemah teramati berwarna putih dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 50-100 meter di atas puncak kawah.
Kegempaan
■ Guguran
(Jumlah : 22, Amplitudo : 3-16 mm, Durasi : 45-153 detik)
■ Hembusan
(Jumlah : 3, Amplitudo : 2-3 mm, Durasi : 15-18 detik)
■ Vulkanik Dangkal
(Jumlah : 1, Amplitudo : 45 mm, Durasi : 11 detik)
Kesimpulan
Tingkat Aktivitas Gunung Merapi Level III (Siaga)
Rekomendasi BPPTKG
1. Potensi bahaya saat ini berupa guguran lava dan awanpanas pada sektor selatan-barat daya meliputi Sungai Boyong sejauh maksimal 5 km, Sungai Bedog, Krasak, Bebeng sejauh maksimal 7 km. Pada sektor tenggara meliputi Sungai Woro sejauh maksimal 3 km dan Sungai Gendol 5 km. Sedangkan lontaran material vulkanik bila terjadi letusan eksplosif dapat menjangkau radius 3 km dari puncak.
2. Masyarakat agar tidak melakukan kegiatan apapun di daerah potensi bahaya.
3. Masyarakat agar mengantisipasi gangguan akibat abu vulkanik dari erupsi Gunung Merapi serta mewaspadai bahaya lahar terutama saat terjadi hujan di seputar Gunung Merapi.
4. Jika terjadi perubahan aktivitas yang signifikan, maka status aktivitas Gunung Merapi akan segera ditinjau kembali.
Editor: Iswara N Raditya