Menuju konten utama

Berapa Hari Puasa Syaban, Niat, Serta Keutamaannya?

Seperti puasa sunah bulan Hijriah lainnya, puasa Syakban bisa dilakukan sebanyak 3 hari.

Berapa Hari Puasa Syaban, Niat, Serta Keutamaannya?
Ilustrasi Puasa. foto/istockphoto

tirto.id - Puasa Syakban merupakan puasa yang dilakukan umat Islam di bulan Syakban. Seperti puasa sunah bulan Hijriah lainnya, puasa Syakban bisa dilakukan sebanyak 3 hari. Jumlah tersebut bisa lebih apabila muslim menjalankan puasa sunah lainnya seperti Daud atau Senin Kamis.

Muslim dianjurkan berpuasa sejak memasuki bulan Syakban hingga pertengahan bulan Syakban. Bulan Syakban tahun ini diperkirakan berlangsung selama 29 hari, mulai tanggal 4 Maret 2022 yang bertepatan dengan 1 Syakban 1443H. Sementara nisfu Syakban atau pertengahan bulan diperkirakan akan jatuh pada 18 Maret 2022.

Melansir laman resmi Nahdatul Ulama (NU) menurut hadist yang diriwayatkan oleh Imam Lima, yaitu Ahmad, Abu Dawud, at-Tirmidzi, an-Nasa’i, dan Ibnu Majah menyebutkan bahwa muslim tidak boleh melakukan puasa Syakban setelah separuh bulan.

Oleh karena itu, para ulama menetapkan bahwa puasa Syakban haram dilakukan bila dimulai pada tanggal 16. Puasa harus dimulai sebelum tanggal 16 sejak tanggal 1 atau maksimal tanggal 15.

"Bila sampai tanggal 15 belum berpuasa, maka haram berpuasa pada tanggal 16 sampai akhir Syakban sesuai petunjuk hadits tersebut," catat NU dalam rilisnya.

Puasa tiga hari Syakban bisa dilaksanakan di akhir pertengahan bulan, yaitu tanggal 13, 14, dan 15. Puasa tersebut nantinya disebut dengan puasa Ayyamul Bidh.

Kendati demikian, menurut as-Sayyid al-Bakri hukum haram tersebut memiliki tiga pengecualian. Pertama, apabila muslim menyambung puasanya pada hari-hari sebelumnya.

Kedua, waktu tersebut bertepatan dengan kebiasaan muslim, misal puasa Senin Kamis atau puasa Daud. Ketiga, apabila muslim melakukan puasa nazar atau puasa qadha (pengganti).

Ada Berapa Puasa yang Bisa Dilakukan pada Bulan Syaban?

Nabi Muhammad SAW melaksanakan puasa sunah paling banyak di bulan Syakban.

"Nabi itu tidak pernah puasa sunah sebulan penuh tapi paling banyak ya di bulan Sya'ban puasanya," kata Mudir 1 Pesantren Madrasah Qur'an Tebuireng Jombang, KH A Mustain Syafi'i seperti yang dilansir dari NU.

Menurutnya terdapat beberapa puasa yang bisa dilakukan di bulan Syakban, yaitu:

  • puasa tiga hari di setiap bulan Hijriah;
  • puasa Senin dan Kamis;
  • puasa Daud.

Selain itu, bulan Syakban menjadi bulan terakhir umat muslim membayar qadha atau puasa pengganti sebelum bulan Ramadan.

Niat Puasa Syaban

Selain niat dalam hati, umat muslim juga disunnahkan untuk mengucapkan niat dengan lisan sebelum melaksanakan puasa Syakban. Menurut NU, niat puasa Syakban dapat diucapkan dengan menyerukan "saya niat puasa" atau:

نَوَيْتُ صَوْمَ شَعْبَانَ لِلّٰهِ تَعَالَى

Jika diubah dalam tulisan latin, kalimat tersebut berbunyi "nawaitu shauma sya’bâna lilâhi ta’âlâ" yangartinya "saya niat puasa Sya’ban karena Allah ta’âlâ."

Niat puasa Syakban sebaiknya dilakukan sejak malam hari hingga siang hari sebelum matahari tergelincir ke barat (zawal). Muslim dapat membaca niat saat siang hari dengan syarat belum melakukan hal-hal yang membatalkan puasa sejak masuk waktu subuh.

Keutamaan Puasa Syaban

Melansir laman Pengadilan Negeri (PN) Cilacap keutamaan puasa Syakban digambarkan dalam hadist riwayat Tirmidzi, An-Nasai, dan Ibnu Khuzaimah.

Melalui hadist tersebut digambarkan bahwa bulan Syakban adalah bulan dimana banyak manusia yang lalai, sehingga manusia dianjurkan untuk berpuasa.

Berikut bunyi hadist tersebut:

ذَلِكَ شَهْرٌ يَغْفِلُ النَّاسُ عَنْهُ وَهُوَ شَهْرٌ تُرْفَعُ فِيهِ الأَعْمَال إِلى رَبِّ العَالمِينَ، فَأُحِبُّ أَنْ يُرْفَعَ عملي وَأَنَا صَائِمٌ

Artinya: “Ia adalah bulan di saat manusia banyak yang lalai (dari beramal shalih), antara Rajab dan Ramadan. Ia adalah bulan di saat amal-amal dibawa naik kepada Allah Rabb semesta alam, maka aku senang apabila amal-amalku diangkat kepada Allah saat aku mengerjakan puasa sunah.”

Selain itu, puasa di bulan Syakban dilakukan sebagai persiapan untuk menyambut bulan Ramadan, dimana umat muslim akan melaksanakan puasa selama sebulan penuh. Puasa ini dapat dilakukan agar umat muslim lebih terbiasa dan merasa ringan untuk mengerjakan puasa di bulan Ramadan.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN 2022 atau tulisan lainnya dari Yonada Nancy

tirto.id - Sosial budaya
Penulis: Yonada Nancy