Menuju konten utama
Berita Corona Hari Ini

Benarkah Obat Penghilang Rasa Sakit Bisa Memperparah Covid-19?

Apakah obat penghilang rasa sakit atau NSAID bisa memperparah kondisi pasien Covid-19?

Benarkah Obat Penghilang Rasa Sakit Bisa Memperparah Covid-19?
Ilustrasi Pasien Corona. foto/istockphoto

tirto.id - Saat pandemi Covid-19 dimulai, ada sejumlah kekhawatiran tentang obat antiinflamasi non steroid (NSAID) dapat menyebabkan penyakit yang lebih parah atau bahkan bisa meningkatkan risiko kematian pada pasien Covid-19, terutama mereka yang menderita penyakit reumatologis.

Kementerian kesehatan Prancis juga mengeluarkan rekomendasi bahwa dokter harus menggunakan asetaminofen sebagai gantinya.

Namun, sebuah studi terbaru dari para peneliti di Universitas Edinburgh menampik hal itu dengan menyebutkan bahwa orang yang mengonsumsi obat bebas umum seperti ibuprofen atau aspirin tidak berisiko memperparah sakit akibat virus Covid-19.

Penelitian selanjutnya dengan bukti dari studi komunitas, data administratif, dan studi kecil juga tidak mendukung kekhawatiran bahwa pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit bisa bernasib lebih buruk dengan mengonsumsi NSAID.

Studi baru ini, yang diterbitkan Jumat di jurnal Lancet Rheumatology, membantu menyelesaikan keraguan tentang efek NSAID pada keparahan Covid-19.

Dalam studi terbesar hingga saat ini tentang NSAID dan Covid-19, para peneliti mendaftarkan 78.674 pasien di 255 fasilitas kesehatan di Inggris, Skotlandia, dan Wales.

Bukti diambil dari pasien dengan kasus positif atau terduga Covid-19 antara 17 Januari dan 20 Agustus 2020. Hasilnya, hanya di bawah 6% dari mereka telah menggunakan NSAID sebelum masuk rumah sakit.

Dibandingkan dengan kelompok pasien dengan ukuran yang sama yang tidak menggunakan NSAID sebelum pergi ke rumah sakit, para peneliti menemukan bahwa tidak ada kelompok pasien yang lebih parah daripada yang lain pada saat masuk rumah sakit.

Misalnya, 30,4% dari mereka yang telah menggunakan NSAID meninggal dibandingkan dengan 31,3% dari mereka yang tidak.

Dan hasilnya serupa selama mereka dirawat di rumah sakit. Jadi penggunaan NSAID tidak terkait dengan kematian di rumah sakit yang lebih buruk, perawatan kritis, kebutuhan ventilasi, kebutuhan oksigen, atau cedera ginjal akut.

"Ketika pandemi dimulai lebih dari setahun yang lalu, kami perlu memastikan bahwa pengobatan umum ini tidak akan membawa hasil yang lebih buruk pada orang dengan COVID-19," kata Dr. Ewen Harrison, seorang profesor ilmu bedah dan data di Universitas Edinburgh dan penulis utama studi tersebut seperti dikutip dari CNN.

Ia mengatakan, timnya sekarang memiliki bukti jelas bahwa NSAID aman digunakan pada pasien dengan COVID-19.

"Ini yang seharusnya memberikan kepastian kepada dokter dan pasien bahwa mereka dapat terus digunakan dengan cara yang sama seperti sebelum pandemi dimulai," tambahnya.

Itu juga berarti bahwa pasien yang mengandalkan NSAID untuk meredakan kondisi seperti asam urat, radang sendi, nyeri tulang, dan nyeri haid tidak perlu khawatir tentang obat yang memperburuk kasus Covid-19.

"Sebagai kesimpulan, pembuat kebijakan harus mempertimbangkan untuk meninjau saran yang dikeluarkan seputar peresepan NSAID dan keparahan COVID-19," tulis para peneliti.

Namun, meskipun NSAID mungkin tidak membahayakan pasien Covid-19, buktinya juga tidak bergantung pada obat yang membantu.

"Meskipun penggunaan NSAID, secara teori, bermanfaat pada pasien dengan COVID-19, kami tidak mengidentifikasi bukti apa pun yang mendukung hal ini," jelas para peneliti.

Baca juga artikel terkait OBAT COVID-19 atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Kesehatan
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Yantina Debora