Menuju konten utama
Periksa Fakta

Benarkah Gatot Dicopot Karena Ungkap Senjata Ilegal dari Cina?

Ditengah masalah Laut Natuna, isu anti Cina kembali ramai di media sosial. Salah satunya terkait dengan pencopotan Gatot Nurmantyo sebagai Panglima TNI.

Benarkah Gatot Dicopot Karena Ungkap Senjata Ilegal dari Cina?
Header Periksa Fakta. tirto.id/Quita

tirto.id - Di tengah ketegangan Indonesia dengan Cina terkait masalah Laut Natuna, isu anti Cina kembali ramai di media sosial di Indonesia. Salah satunya, seperti unggahan akun Facebook bernama Zidan Azrianto Sanad (arsip) pada 5 Januari 2020.

Unggahan tersebut berupa gambar yang memuat potret mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo disertai kalimat dengan sudut pandang orang pertama, seolah-olah potongan kalimat tersebut merupakan pernyataan Gatot.

Berikut narasi lengkapnya:

Jangan gratiskan nyawa anda hanya karena belum keluar fatwa jihad.

Masih ingatkah kalian dulu saya pernah menangkap penyelundupan satu kontainer senjata ilegal dari Cina, Beberapa bulan kemudian saya dicopot dari jabatan saya sebagai panglima. dari situ kalian harus paham siapapun yang menentang dan menghalangi rencana busuk mereka untuk menghancurkan negeri ini akan di copot.

Jika nanti antek komunis mengejar anda dengan senjata, maka yang harus diberesi terlebih dulu adalah para pengkhianat yang menjual negara ke Cina sambil triak saya Pancasila & NKRI.

Selain gambar dalam unggahannya, akun tersebut turut menuliskan kalimat: "Masih ingat jg polisi / aparat cina yg masuk wilayah indonesia Seperti halnya maling klo tidak ada yg mengetahui rute misinya maling tidak akan brani masuk."

Periksa Fakta Pencopotan Gatot dan Sentimen Anti Cina

Periksa Fakta Pencopotan Jenderal TNI Gatot Nurmantyo dan Sentimen Anti Cina. (Scerenshoot/Facebook/Zidan Azrianto Sanad)

Bukan Barang Baru

Gambar yang dibagikan akun tersebut bukanlah barang baru di Facebook. Unggahan dengan gambar serupa sebelumnya sempat dibagikan akun Facebook Muhammad Chandra di grup Palanta Urang Awak Minangkabau pada 12 Oktober 2019 seperti yang ditelusuri laman turnbackhoax.id.

Saat ini, unggahan tersebut sudah tidak dapat diakses. Namun, saat diarsipkan oleh turnbackhoax.id pada 16 Oktober 2019, unggahan tersebut mendapat 127 komen dan dibagikan 4 ribu kali.

Narasi yang ditampilkan di gambar terlihat seolah-olah sebagai pernyataan Gatot. Namun, melalui penelusuran Google, tidak ditemukan pemberitaan yang memuat hal tersebut sebagai pernyataan Gatot.

Fakta

Gatot menjabat sebagai Panglima TNI sejak 8 Juli 2015 hingga 8 Desember 2017. Setelahnya, Panglima TNI dijabat oleh Marsekal TNI Hadi Tjahjanto dari matra udara.

Menurut Presiden Jokowi, pencopotan Gatot merupakan hal yang normal karena sang panglima hampir memasuki usia pensiun. "Mekanisme normal saja karena Jenderal TNI Gatot Nurmantyo memasuki masa pensiun pada Maret 2018 mendatang," kata Jokowi di Gerbang Tol Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (4/12/2017), seperti dikutip dari Kompas.com.

Berdasarkan UU Nomor 34 Tahun 2004, usia pensiun bagi perwira TNI adalah maksimal 58 tahun. Artinya, Gatot akan pensiun pada Maret 2018 sesuai dengan dengan tanggal lahirnya pada 13 Maret 1960.

Pada 22 September 2017 atau beberapa bulan sebelum dicopot, dalam suatu acara TNI, Gatot memang sempat mengungkapkan tentang adanya institusi non-militer yang mencatut nama Presiden Jokowi untuk pengadaan 5.000 senjata api ilegal.

Seminggu kemudian, senjata api milik Brimob Polri tertahan di Gudang Kargo Unex Bandara Soekarno-Hatta pada Sabtu (30/9/2017). Kepemilikan senjata api tersebut dibenarkan Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto.

"Saya nyatakan bahwa barang yang ada di Soekarno-Hatta yang dimaksud oleh rekan-rekan senjata adalah betul milik Polri dan adalah barang yang sah," ujar Setyo di Mabes Polri, Jakarta Selatan, Sabtu (30/9/2017).

Namun, Gatot membantah ungkapannya tersebut berniat menyudutkan salah satu institusi. Ia juga merasa hal tersebut tidak ia ungkapkan dalam siaran pers sehingga ia menolak untuk mengomentari hal tersebut.

Berdasarkan penelusuran, senjata tersebut berasal dari Bulgaria dan diangkut menggunakan pesawat Charter model Antonov An-12 TB dari maskapai Ukraine Air Alliance. Senjata tersebut diimpor oleh PT Mustika Duta Mas untuk didistribusikan ke Mabes Polri.

Isu penyelundupan senjata ilegal dari Cina justru ramai pada medio November 2018 atau saat Gatot sudah tidak menjabat Panglima TNI. Saat itu, beredar narasi ada penyelundupan senjata oleh pekerja Cina yang dibawa menggunakan truk kontainer, dan ditemukan oleh pekerja di PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP) di Morowali, Sulawesi Tengah.

Namun, berdasarkan penelusuran Kompas.com, isu tersebut keliru. Dalam penjelasannya, Humas PT IMIP Morowali, Dedi Kurniawan, menyatakan seluruh kontainer yang ada di terminal jetty PT IMIP telah diperiksa namun senjata yang dimaksud tidak ditemukan.

Kesimpulan

Berdasarkan pemeriksaan fakta yang telah dilakukan, dapat disimpulkan klaim mengenai pencopotan Gatot karena ungkap senjata ilegal dari Cina adalah keliru (false).

Senjata yang dianggap ilegal tersebut menurut Polri adalah milik mereka dan telah melalui proses resmi. Isu penyelundupan senjata dari Cina justru terjadi setelah Gatot tidak menjabat Panglima TNI.

Baca juga artikel terkait PERIKSA FAKTA atau tulisan lainnya dari Hanif Gusman

tirto.id - Politik
Penulis: Hanif Gusman
Editor: Ign. L. Adhi Bhaskara