tirto.id - Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, implementasi perluasan interkoneksi dari Quick Response Code Indonesian Standard atau QRIS mulai bisa digunakan di Singapura per 17 November 2023. Melalui perluasan sistem pembayaran di negeri singa tersebut, menyusul dua negara lain seperti Thailand dan Malaysia yang terlebih dulu diterapkan.
"Implementasi QRIS antarnegara yang pada 17 November yang akan datang diperluas tidak hanya negara Malaysia dan Thailand tetapi juga dengan Singapura,” ucap Perry saat konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Kantor BI, Jakarta, Jumat (3/11/2023).
Perry menyebut, implementasi QRIS antarnegara atau QR cross-border merupakan upaya untuk mendigitalisasikan sistem pembayaran serta perluasan inklusi dan ekosistem ekonomi keuangan digital (EKD).
Pada kesempatan yang sama, BI mencatat nominal transaksi QRIS tumbuh subur mencapai 87,90 persen secara tahunan atau secara nominal mencapai Rp56,92 triliun.
Sementara itu, jumlah pengguna QRIS naik menjadi sebesar 41,84 juta dengan jumlah merchant yang mencapai 29,04 juta. Merchant tersebut didominasi oleh sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
“BI terus memperkuat kebijakan sistem pembayaran dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi berkelanjutan,” ucap dia.
Sebelumnya, BI meresmikan implementasi interkoneksi pembayaran antara Indonesia dengan Malaysia menggunakan QR Code. Peluncuran ini merupakan tindak lanjut dari fase uji coba yang telah sukses dilakukan sejak 27 Januari 2022.
Interkoneksi ini sejalan dengan inisiatif G20 dalam mengembangkan Peta Jalan Penguatan Pembayaran Lintas Batas, sekaligus menjadi sebuah capaian yang signifikan dari Keketuaan Indonesia di ASEAN tahun 2023, serta menjadi milestone implementasi Blueprint Sistem Pembayaran Indonesia (BSPI) 2025.
Penulis: Faesal Mubarok
Editor: Anggun P Situmorang