Menuju konten utama

Belanja dari Rumah di Tengah Pandemi Corona COVID-19

Orang-orang memilih belanja bahan dapur online. Pemerintah daerah pun tak mau ketinggalan memfasilitasi.

Belanja dari Rumah di Tengah Pandemi Corona COVID-19
Warga memilih daging yang dijual secara daring di Jakarta, Kamis (26/3/2020). ANTARA FOTO/Aprillio Akbar/ama.

tirto.id - Sudah dua minggu Yayu Agustini bekerja dari rumah di Matraman, Jakarta Timur. Sebagaimana banyak kantor lain, tempat Yayu bekerja juga menerapkan kebijakan work from home (WFH) untuk mengantisipasi penyebaran COVID-19.

Meski situasinya tidak memungkinkan untuk terlalu sering ke luar rumah, Yayu tidak khawatir memenuhi kebutuhan perut agar bisa tetap makan enak sekaligus sehat. Sebab, saat ini banyak aplikasi yang menawarkan belanja sayur, buah, hingga rempah-rempah secara daring. Tak perlu ke pusat keramaian seperti pasar atau mal untuk mendapatkan semua itu. Modal ponsel dan jaringan internet sudah cukup.

"Kebantu banget," katanya kepada reporter Tirto, Jumat (27/3/2020).

Ia pernah mencoba beberapa situs yang menjajakan bahan makanan seperti sayurbox.com atau tukangsayur.co. Di sana berbagai bahan pangan dijual dengan harga sedikit lebih mahal ketimbang di pasar atau tukang sayur gerobak. "Tapi dari segi kualitas, lebih bagus. Jadi lebih mahal pun enggak masalah."

"Lagipula, kan, kita enggak perlu capek sampai pergi belanja. Tinggal duduk manis di rumah, nunggu belanja dikirim," tambahnya.

Pilihannya pun lebih beragam, bahkan ada beberapa yang termasuk tanaman organik--dibudidayakan tanpa menggunakan bahan-bahan kimia. Tanaman organik bisa saja didapat dari pasar tradisional, "tapi, kan, agar ribet milih dan nyarinya".

Serupa dengan Yayu, Anissha juga langganan beli sayur dan buah secara online. "Lebih murah kalau belinya banyak. Suka bareng belinya sama teman-teman yang lain," kata perempuan yang tinggal di Palmerah Jakarta Pusat ini.

Namun kebiasaan ini sudah ia lakoni sejak lama, bukan setelah kebijakan WFH diberlakukan beberapa pekan lalu. Menurutnya setelah pandemi COVID-19 merebak dan orang-orang semakin banyak yang bekerja di rumah, pesanan jadi sampai lebih lama. "Mungkin karena banyak orang juga yang pesan."

Pada hari normal, sayur sudah sampai satu hari setelah dipesan, namun saat ini "harus menunggu sekitar empat sampai lima hari."

Chief Financial Officer sayurbox.com Arif Zamani mengatakan aplikasi yang dibikin pada 2016 ini memang naik daun sepanjang pandemi COVID-19. Menurutnya sebelum COVID-19 menyerang, dalam sehari perusahaannya hanya mendapat sekitar 10 ribu pesanan. Sekarang angkanya meningkat lima kali lipat.

Namun bukan sayur yang peningkatkannya paling pesat, tapi rempah rempah dan bahan makanan olahan. Jahe, temulawak, kunyit, dan serai yang biasa hanya bisa dijual 200 kilogram per hari, permintaannya melonjak jadi 700 kg/hari.

Pun dengan daging yang biasa hanya habis 100 kg/per hari menjadi 600-700kg/hari. Sosis, dan bakso yang biasa dipesan sebanyak 100kg/hari, sekarang 800kg/hari.

"Yang laku itu yang bisa disimpan lama," kata Arif kepada reporter Tirto, Jumat (27/2/2020).

Arif mengaku "kewalahan" dengan peningkatan ini, meski senang pendapatannya meningkat tajam. "Karena karyawan kami juga WFH. Jadi yang biasa pilihan waktu sampainya ada 'next day' dan '3 hari' berubah jadi 5 hari," tambahnya.

Inisiatif Pasar Jaya

Jika situs belanja online seperti sayurbox.com sudah dibuat dari beberapa tahun lalu dan saat ini ketiban untung, ada pula yang memang benar-benar baru dibuat dalam rangka merespons kebijakan WFH dan social distancing.

Salah satu yang melakukan itu adalah Pasar Jaya, BUMD DKI Jakarta. Mereka menyambungkan antara konsumen dan para pedagang di pasar. Jadi, informasi yang mereka berikan lewat media sosial adalah pasar apa saja yang dapat diakses secara online, lalu barang apa saja yang dapat dibeli, serta kontak penjualnya.

Konsumen yang mau membeli tinggal menghubungi nomor pedagang yang tertera.

"Itu sudah berjalan dua pekan. Sudah ada 50 pasar. Bisa dilihat informasi lengkap di Instagram kami," kata Direktur Utama PD Pasar Jaya Arief Nasrudin, Jumat (27/3/2020) lalu, dikutip dari Antara.

Manajer Bidang Umum dan Hubungan Masyarakat Perumda Pasar Jaya Gatra Vaganza mengatakan ini adalah salah satu upaya mereka untuk turut serta berkontribusi menerapkan social distancing.

"Di tengah merebaknya COVID-19 di seluruh wilayah DKI, kami mesti menyediakan cara belanja jarak jauh bagi warga sehingga tak perlu keluar," katanya.

======

Informasi seputar COVID-19 bisa Anda baca pada tautan berikut:

1. Ciri-Ciri Corona & Gejala COVID-19, Apa Beda dari Flu & Pneumonia?

2. Gejala Coronavirus Selain Demam dan Batuk: Tak Mampu Mencium Bau

3. Pentingnya Jaga Jarak di Tengah Pandemi COVID-19

4. 8 Cara Mencegah Penularan Virus Corona pada Lansia

5. Cara Deteksi Dini Risiko Covid-19 Secara Online

6. Update Corona Indonesia: Daftar Laboratorium Pemeriksaan COVID-19

Baca juga artikel terkait BELANJA ONLINE atau tulisan lainnya dari Selfie Miftahul Jannah

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Selfie Miftahul Jannah
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Rio Apinino