tirto.id -
Menurutnya, sosialisasi dan pelibatan seluruh stakeholder penting dilakukan agar tak menimbulkan polemik seperti penataan kawasan Tanah Abang.
"Karena kita ada rekayasa sedikit lalu lintas, belajar dari Tanah Abang kita perlu sosialisasi yang panjang waktunya. Jadi, untuk Kota Tua konsepnya akan selesai, lalu akan dilakukan rapat rutin untuk dievaluasi. Setelah itu mengajukan kepada gubernur untuk meminta persetujuan," ungkapnya di Balai Kota, Jakarta Pusat, Rabu (7/3/2018) malam.
"(Tahap pertama dan kedua) sebelum Asian Games, untuk membuka dan menginstruksikan proyek revitalisasi Kali Besar," ujarnya. Sementara tahap ketiga, kata dia, "memastikan Kota Tua menjadi tempat wisata yang terintegrasi."
Ia berharap, penataan kawasan Kota Tua dapat menjadi tempat bagi berkembangnya Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Jakarta.
"Harapannya penaatan akan menjadikan Kota Tua sebagai ikon destinasi wisata Jakarta dan menatanya sehingga lebih rapi ke depan, serta memberikan kesempatan kepada pengusaha kecil. Kami harapkan ini adalah wisata yang terjangkau untuk masyarakat," tuturnya.
Penulis: Hendra Friana
Editor: Maya Saputri