Menuju konten utama

BAZNAS Luncurkan ATM Beras Mudahkan Akses Masyarakat

Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat miskin, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berinovasi mengembangkan layanan Anjungan Terima Mandiri (ATM) Beras untuk memenuhi kebutuhan dasar yang kian sulit dijangkau akibat kenaikan harga.

BAZNAS Luncurkan ATM Beras Mudahkan Akses Masyarakat
Relawan mengamati miniatur barak pengungsian saat pameran "Baznas Tanggap Bencana" di Galeri Benteng Vredeburg, DI Yogyakarta, Minggu (4/12/2016). ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah.

tirto.id - Untuk memudahkan pelayanan kepada masyarakat miskin, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) berinovasi mengembangkan layanan Anjungan Terima Mandiri (ATM) Beras untuk memenuhi kebutuhan dasar yang kian sulit dijangkau akibat kenaikan harga.

Layaknya mengambil uang dari ATM, masyarakat miskin yang telah diverifikasi dapat mengambil beras secara cuma-cuma dengan menggunakan kartu peserta.

Ketua BAZNAS, Prof Dr Bambang Sudibyo, MBA CA dalam rislisnya mengatakan program ini adalah inovasi BAZNAS dengan mesin yang menggunakan karya anak bangsa yakni lulusan Institut Teknologi Bandung (ITB). Dengan mesin ini, masyarakat miskin akan lebih mudah mendapatkan bantuan beras dari titik-titik lokasi ATM Beras.

“BAZNAS berkomitmen mengadopsi sebanyak mungkin gagasan layanan dari masyarakat untuk membantu masyarakat kurang mampu,” katanya saat meluncurkan Program ATM Beras di Lobby Gedung Arthaloka, Jakarta.

Acara tersebut diselenggarakan dalam rangkaian Milad ke-16 BAZNAS.

Mesin di gedung tersebut merupakan prototype dari mesin ATM yang akan segera dipasang di 10 titik di Jabotabek, yaitu di Kantor BAZNAS Jl. Kebon Sirih no. 51 Jakarta dan sembilan masjid yang bekerjasama dengan BAZNAS.

Tiap unit ATM memiliki kapasitas penampungan beras sebanyak 230 liter yang dapat memenuhi kebutuhan bagi 120 Kepala Keluarga (KK), tiap unit akan diisi ulang sebanyak delapan kali dalam satu bulan.

Menurut Prof Bambang, program ini dilaksanakan karena jumlah kemiskinan di Indonesia dari data Badan Pusat Statistik (BPS) pada Maret 2016 mencapai 28,01 juta jiwa. Selain itu Indonesia termasuk salah satu negara dengan tingkat kelaparan serius di dunia dengan nilai indeks Kelaparan Global (Global Hunger index/GHI) sebesar 21,9 (International Food Policy Reasearch Institute, 2016).

Selain itu, angka inflasi di awal Januari 2017 mencapai 4,7%, mendekati batas maksimum yang dijaga Bank Indonesia (BI) sebesar 5% (Lembaga Penjamin Simpanan, 2017).

“Isu pangan ini menjadi penting saat ini, Bappenas menyampaikan kasus gizi buruk mencapai 30% dari jumlah anak di negeri ini,” ujarnya. Program ATM Beras ini juga sesuai dengan dukungan BAZNAS untuk terus melaksanakan SDGs untuk usaha menghapus kekurangan pangan bagi masyarakat miskin.

Baca juga artikel terkait ATM BERAS atau tulisan lainnya dari Maya Saputri

tirto.id - Hard news
Reporter: Maya Saputri
Penulis: Maya Saputri
Editor: Maya Saputri