tirto.id - Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) menerbitkan Indeks Kerawanan Pemilu (IKP) 2019 di hotel Bidakara Jakarta Selatan, Selasa (25/9/2018). Menurut Ketua Bawaslu Abhan, kerawanan dalam IKP ialah segala hal yang menimbulkan gangguan dan berpotensi menghambat proses pemilu yang inklusif dan benar.
"IKP ini adalah pemetaan dan deteksi dini, sehingga pengambil keputusan bisa memperkirakan dan mewaspadainya," ujarnya.
Dalam laporan IKP 2019, kerawanan terbagi atas tiga tingkatan berdasarkan skor. Kategori kerawanan rendah memiliki skor 0-33, sedang 33-66, dan tinggi 66-100.
"Empat dimensi yang menjadi alat ukur yakni konteks sosial politik, penyelenggaraan bebas dan adil, kontestasi, dan partisipasi," jelas Abhan.
Dalam semua dimensi IKP, ada dua kabupaten yang memiliki kerawanan tinggi, yaitu Kabupaten Lombok Timur dengan skor 70,02 dan Kabupaten Teluk Bintuni 66,47. Kemudian ada 512 kabupaten atau kota yang memiliki kerawanan sedang.
"Tidak ada kerawanan rendah," ujar Abhan.
Berdasarkan dimensi konteks sosial politik, daerah dengan potensi kerawanan tinggi ada tiga, yaitu Kabupaten Teluk Bintuni dengan skor 73,50, Kabupaten Lombok Timur 71,89, dan Kabupaten Sarclangun 69,59.
Dalam dimensi penyelenggaraan pemilu yang bebas dan adil, ada 27 daerah berkerawanan tinggi, yaitu Kabupaten Sorong Selatan, Maluku Tenggara Barat, Flores Timur, Lombok Timur, Teluk Bintuni, Mamberamo Raya, Aceh Tenggara, Boven Digoel, Tana Toraja, Kota Payakumbuh, Rokan Hulu, Nduga, dan Sarolangun.
Kemudian, Kabupaten Magelang, Palopo, Nabire, Aceh Utara, Buton Utara, Bolaang Mongondow, Nias Utara, Poso, Labuhan Batu, Raja Ampat, Kaur, Aceh Tengah, Alor, dan Pasaman Barat. Dengan skor dari rentang 66,12 hingga 79,93.
Dalam dimensi kontestasi ada sembilan kabupaten atau kota yang bertingkat kerawanan tinggi. Yakni Kabupaten Buton Utara, Kota Kendari, Flores Timur, Kota Palopo, Kota Gorontalo, Purwakarta, kota Batu, Kepulauan Talaud, dan Kota Sungai Penuh dengan rentang skor dari 66,67 hingga 80,25.
Terakhir, dimensi partisipasi kabupaten atau kota yang memiliki kerawanan tinggi hanya terjadi di Kabupaten Lombok Timur dengan skor 73,11. Selebihnya berada dalam kategori kerawanan sedang.
Bawaslu berharap, semua elemen pemangku kebijakan dan masyarakat bekerja sama sehingga kerawanan pemilu dapat diantisipasi.
Penulis: Rizky Ramadhan
Editor: Dipna Videlia Putsanra