Menuju konten utama

Batu Bara & Sawit Picu Neraca Perdagangan November Surplus

Kepala BPS Suhariyanto mengatakan secara keseluruhan komoditas ekspor mengalami peningkatan.

Batu Bara & Sawit Picu Neraca Perdagangan November Surplus
Kepala Badan Pusat Statistik Suhariyanto. (ANTARA News/ Sella Panduarsa Gareta)

tirto.id - Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat neraca perdagangan selama November 2020 mengalami surplus 2,6 miliar dolar AS. Surplus ini diperoleh dari hasil ekspor 15,28 miliar dolar AS dan impor senilai 12,66 miliar dolar AS.

“Performa neraca perdagangan November menggembirakan surplus 2,6 miliar dolar AS. Kenaikan ekspor karena kenaikan permintaan dan harga batu bara dan minyak sawit,” ucap Kepala BPS Suhariyanto, Selasa (15/12/2020).

Ekspor selama November 2020 ini meningkat 6,36 persen secara month to month (mtom) dan 9,54 persen secara year on year (yoy).

Suhariyanto mengatakan secara keseluruhan komoditas ekspor mengalami peningkatan. Ekspor migas mencapai 0,76 miliar dolar AS naik 24,26 persen mtom tetapi masih turun 26,27 persen yoy. Ekspor pertanian mencapai 0,45 miliar dolar AS. Angka ini naik 6,33 persen mtom dan 33,33 persen yoy.

Industri pengolahan mencapai 12,12 miliar dolar AS dengan kenaikan 2,85 persen mtom dan 14,47 persen yoy. Sementara ekspor pertambangan dan lainnya tercatat mencapai 1,95 miliar dolar AS dengan kenaiakn 25,08 persen mtom tetapi masih turun 2,05 persen secara yoy.

Impor selama November 2020 naik 17,4 persen secara mtom. Namun nilainya masih turun 17,46 persen dari periode yang sama di tahun 2019 atau yoy.

Penyumbang impor pada November 2020 ini masih didominasi 70,51 persennya oleh bahan baku. Impor bahan baku mencapai 8,93 miliar dolar AS atau naik 13,02 persen secara mtom tetapi masih turun 20,05 persen secara yoy.

Impor barang modal menyumbang 19,22 persen dari total impor. Angkanya mencapai 2,43 miliar dolar AS atau naik 31,54 persen secara mtom tetapi masih turun 2,85 persen yoy.

Impor barang konsumsi di November 2020 tercatat 1,3 miliar dolar AS. Angka ini naik 25,52 persen secara mtom tetapi masih turun 22,02 persen yoy.

“Kami lihat tentunya pertumbuhan impor bahan baku barang modal menggembirakan. Naiknya impor bahan baku menggerakan industri dalam negeri dan barang modal berpengaruh positif pada PMTB,” ucap Suhariyanto.

Baca juga artikel terkait NERACA PERDAGANGAN atau tulisan lainnya dari Vincent Fabian Thomas

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Vincent Fabian Thomas
Penulis: Vincent Fabian Thomas
Editor: Bayu Septianto