Indeks Neraca Perdagangan

Capaian ini menambah daftar panjang Indonesia yang telah mengalami surplus sebanyak 63 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Sampai Juni 2025 neraca perdagangan Indonesia dengan AS masih mencatatkan surplus sebesar 8,57 miliar dolar AS.

Surplus perdagangan enam bulan pertama 2025 ini ditopang oleh surplus komoditas non minyak bumi dan gas (migas) yang mencapai 28,31 miliar dolar AS.

Surplus Mei 2025 ini ditopang oleh suprlus nonmigas dengan 5,83 miliar dolar AS.

Anjloknya kinerja ekspor akibat kebijakan tarif resiprokal AS dinilai jadi penyebab.

Neraca perdagangan nonmigas masi positif sebesar 1,51 miliar dolar AS, tapi neraca migas alami defisit hingga 1,35 miliar dolar AS.

BPS mencatat angka surplus per Maret 2025 naik sebesar US$1,23 secara bulanan dibanding bulan Februari 2025 yang mencapai US$3,12 miliar.

Angka ekspor Indonesia per Oktober 2024 juga mengalami kenaikan menjadi 24,41 miliar dolar AS atau naik 10,69 persen.

Berkaca pada era kepemimpinan Trump sebelumnya (2017-2021), neraca perdagangan Indonesia bisa terus meningkat.

Neraca perdagangan Indonesia telah mencatatkan surplus 53 bulan berturut-turut.

Surplus perdagangan Indonesia pada Agustus 2024 diproyeksi sebesar 2,29 miliar dolar Amerika Serikat (AS).

BPS melaporkan neraca perdagangan mencatatkan surplus selama 49 bulan berturut-turut.

Wamendag sebut catatan surplus saat ini sudah terjadi sejak Mei 2020 atau 45 bulan berturut-turut.

BPS melaporkan neraca perdagangan Indonesia surplus sebesar 2,02 miliar dolar AS. Surplus menambah rekor surplus selama 45 bulan beruntun.

BPS mencatat neraca perdagangan Indonesia pada November 2023 mengalami surplus sebesar 2,41 miliar dolar AS. Apa saja komoditas ekspor impor Indonesia?

Neraca perdagangan Tanah Air kembali surplus selama 42 bulan berturut-turut sejak Mei 2020.

Surplus neraca perdagangan pada Agustus 2023 lebih ditopang pada komoditas non-migas yang tercatat sebesar 4,47 miliar dolar AS.

BPS merilis neraca perdagangan Indonesia kembali mencatatkan surplus selama 39 bulan berturut-turut sejak Mei 2020 sebesar 1,31 miliar dolar AS. 

Indeks daya saing investasi Indonesia naik 10 peringkat ke urutan 34. Namun, Indonesia masih ketinggalan dengan Singapura, Malaysia, dan Thailand.