tirto.id - Badan SAR Nasional (Basarnas) meminta seluruh pemudik untuk menghubungi call center Basarnas di nomor 115, jika selama perjalanan mengalami suatu kejadian kedaruratan. Puncak mudik diprediksi mulai hari ini seiring dengan cuti bersama pemerintah dari 19-25 April 2023.
“Pemudik bisa hubungi kami jika mengalami kedaruratan. Jadi kami ada call center, kalau di Basarnas itu di 115. Dari nomor tersebut tentunya akan tersambung ke operator kami yang ada di posko terdekat dari lokasi kejadian kedaruratan tersebut,” kata Kasie Operasi dan Siaga Kantor SAR Semarang Moel Wahyono saat ditemui Antara di Semarang, Jawa Tengah, Rabu (19/4/2023).
Moel menuturkan, Basarnas akan terus bersiaga guna mengawal mudik tahun 2023 yang aman dan nyaman. Pengawalan tersebut dilaksanakan selama 24 jam penuh dengan berkoordinasi bersama pengelola jalan tol dan polisi setempat.
Di setiap posko yang disebar di sejumlah pintu keluar tol, jumlah personel yang Kantor SAR Semarang siagakan dalam memberikan pengawalan ada sebanyak 144 orang.
“Adapun khusus untuk jalan tol kita ada titik tiga posko yang pertama ada di Kalikangkung, yang setiap shift kami tugaskan ada 10 personel. Kedua ada di exit tol Bojong dan Kabupaten Pekalongan. Kita tugaskan ada satu tim ada tujuh personel dan yang ketiga ada di Brebes exit ada tujuh personel juga,” kata dia.
Ratusan personel yang disiagakan, katanya, merupakan bentuk pembelajaran dari mudik tahun lalu. Di mana salah satu situasi kedaruratan yang kerap ditemukan adalah kecelakaan akibat pengemudi memaksakan diri berkendara dalam keadaan ngantuk dan kelelahan.
Melalui call center sebagai salah satu penunjang pengawalan, Basarnas akan segera memberikan penanganan khusus setelah mendapatkan laporan dari lokasi kejadian setempat. Masyarakat juga bisa segera menghubungi call center pengelola jalan tol yakni PT Trans Marga Jateng untuk jalan Tol Semarang-Solo melalui 14080 jika saluran Basarnas sedang sibuk.
Bentuk upaya lain yang disediakan Basarnas adalah menyiagakan alat estrikasi yang digunakan untuk memberikan evakuasi darurat seperti penanganan kecelakaan dengan penanganan khusus.
Kemudian sama seperti tahun lalu, Basarnas turut menyediakan sebuah helikopter yang dijadikan moda untuk penanganan kesehatan darurat melalui jalur udara. Misalnya, ketika medan jalan mengalami kemacetan, sehingga sulit untuk menjangkau lokasi kedaruratan. Meski demikian, jumlah personel kesehatan diketahui amat terbatas.
Sementara mewaspadai kedaruratan akibat cuaca ekstrem seperti hujan lebat yang bisa memicu banjir, Basarnas sudah menyiapkan beberapa perahu karet.
Ia berharap di tengah keterbatasan itu, masyarakat tetap bekerja sama dan mempunyai kesadaran diri untuk ikut berperan mewujudkan mudik yang aman.
“Imbauan dari kami khusus untuk arus mudik karena ini masih banyak saudara kita yang melaksanakan ibadah puasa, dengan kondisi puasa tentunya fisik perlu perhatian. Kalau dirasa ngantuk jangan paksakan, segera istirahat di rest area sepanjang jalan tol. Begitu kondisi pulih tentunya bisa lanjut untuk sampai ke tujuan dengan selamat,” katanya.