Menuju konten utama

Bappenas Yakin Tingkat Kemiskinan Bisa Berada di Bawah 10 Persen

Badan Pusat Statistik menyatakan jumlah penduduk miskin pada September 2017 lalu mencapai 26,58 juta.

Bappenas Yakin Tingkat Kemiskinan Bisa Berada di Bawah 10 Persen
Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro. ANTARA FOTO/R. Rekotomo

tirto.id - Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro menyatakan pihaknya akan menargetkan untuk menurunkan angka kemiskinan hingga di bawah 10 persen seiring dengan menurunnya angka masyarakat miskin yang cukup signifikan per September 2017 lalu.

"Ini momentum yang sangat baik untuk kita mengejar target di 2018 yang kita sepakati dengan DPR waktu itu tingkat kemiskinan turun pada rentang 9,5 sampai 10 persen dan ini hal penting untuk kita membawa kemiskinan di bawah 10 persen," ujar Bambang di Jakarta, Rabu (3/1/2017).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis pada Selasa (2/1) lalu, jumlah penduduk miskin pada September 2017 lalu mencapai 26,58 juta orang atau menurun 1,19 juta orang dari Maret 2017 sebesar 27,77 juta orang. Jika dibandingkan dengan September 2016 lalu, tingkat kemiskinan turun dari 10,7 persen menjadi 10,12 persen.

Bambang mengklaim, tingkat kemiskinan sebesar 10,12 persen ini adalah tingkat kemiskinan terendah. “Memang kita masih punya pekerjaan rumah yang cukup berat yaitu membawa ini ke bawah 10 persen. Program-programnya pun untuk 2018 sudah dipersiapkan untuk membawa kemiskinan di bawah 10 persen," kata Bambang.

Ia yakin tingkat kemiskinan di tahun 2018 bisa berada di bawah 10 persen meskipun harus berupaya keras melalui berbagai program penanggulangan kemiskinan yang sudah dirancang pemerintah.

"Di 2018 tentunya kita harus berupaya. Ini adalah momentum yang bagus karena awalnya kami memprediksi tingkat kemiskinan ini turunnya ke 10,4 persen, ternyata dari September kemarin malah bisa lebih rendah 10,12 persen,” ungkapnya.

Ia pun menyatakan, upaya untuk membawa kemiskinan di bawah 10 persen sudah tertera dalam APBN 2018 melalui berbagai program. “Intinya adalah program-program yang bersifat bantuan sosial tepat sasaran," ujar Bambang.

Program itu, kata dia, seperti Program Keluarga Harapan (PKH) yang akan diperluas dari 6 juta penerima Rumah Tangga (RT) menjadi 10 juta penerima RT. Selain itu, penerima rastra yang diperluas dalam bentuk non-tunai juga akan diperluas dari yang saat ini mencapai 1,7 juta penerima.

"Tentunya, semakin tepat sasaran bantuan sosial maka kemungkinan kita menurunkan kemiskinan di bawah 10 persen semakin terbuka lebar," kata Bambang.

Baca juga artikel terkait KEMISKINAN

tirto.id - Ekonomi
Sumber: antara
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto