Menuju konten utama

Bank UOB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019 Sebesar 5,4%

Enrico Tanuwidjaja memperkirakan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 ada di kisaran 5,2-5,4 persen.

Bank UOB Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia 2019 Sebesar 5,4%
Gedung Bank UOB. tirto/andrey gromico

tirto.id - PT Bank UOB Indonesia (UOB Indonesia) memproyeksikan pertumbuhan ekonomi Indonesia pada 2019 akan ada di kisaran 5,2-5,4 persen.

Ekonom UOB Indonesia Enrico Tanuwidjaja mengatakan, pertumbuhan ekonomi itu akan ditunjang oleh fundamental ekonomi yang kuat.

"Pertumbuhan ini didukung oleh beberapa faktor, seperti konsumsi rumah tangga yang terjaga, harapan akan pemulihan ekspor yang berkelanjutan, terutama komoditas, dan belanja pemerintah yang stabil," ujar Enrico di Jakarta pada Rabu (3/10/2018).

Ia juga mengatakan peluang dari ekonomi digital dapat menawarkan prospek pertumbuhan ekonomi tambahan. Perkiraannya kontribusi ekonomi digital secara keseluruhan dapat mencapai 3,3 persen dari PDB Indonesia pada 2022.

"Selama jangka menengah dan panjang, rencana digital blueprint pemerintah dan upaya untuk mengembangkan ekonomi digital akan memberikan dorongan lebih jauh terhadap kualitas pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Selain itu, ia mengharapkan posisi cadangan devisa yang lebih tinggi dan defisit transaksi berjalan (current account deficit/CAD) yang terkendali akan dapat menjadi faktor-faktor pendukung utama bagi pertumbuhan ekonomi.

Berdasarkan data Bank Indonesia, posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir Agustus 2018 cukup tinggi sebesar 117,9 miliar dolar AS, sedikit lebih rendah dibandingkan dengan 118,3 miliar dolar AS pada akhir Juli 2018.

Posisi cadangan devisa tersebut setara dengan pembiayaan 6,8 bulan impor atau 6,6 bulan impor dan pembayaran utang luar negeri pemerintah, serta berada di atas standar kecukupan internasional sekitar 3 bulan impor.

Penurunan cadangan devisa pada Agustus 2018 terutama dipengaruhi oleh pembayaran utang luar negeri pemerintah dan stabilisasi nilai tukar rupiah di tengah ketidakpastian pasar keuangan global yang meningkat.

Bank Indonesia menilai, cadangan devisa tersebut mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Ke depan, Bank Indonesia memandang cadangan devisa tetap memadai didukung keyakinan terhadap stabilitas dan prospek perekonomian domestik yang tetap baik, serta kinerja ekspor yang tetap positif.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Shintaloka Pradita Sicca

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Shintaloka Pradita Sicca
Penulis: Shintaloka Pradita Sicca
Editor: Yandri Daniel Damaledo