Menuju konten utama

Bank Indonesia Waspadai Terjadinya Stagflasi di Dalam Negeri

Yoga sebut indikator ekonomi Indonesia saat ini masih stabil. Namun, tak menutup kemungkinan Indonesia menghadapi stagflasi di masa depan.

Bank Indonesia Waspadai Terjadinya Stagflasi di Dalam Negeri
Layar memampilkan logo Bank Indonesia (BI) di Jakarta, Kamis (17/6/2021). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/hp.

tirto.id - Bank Indonesia (BI) mewaspadai terjadinya stagflasi yang terjadi di beberapa negara di dunia. Stagflasi merupakan kondisi ekonomi ketika inflasi dan kontraksi terjadi dalam satu waktu. Hal ini ditandai dengan kombinasi pertumbuhan ekonomi yang stagnan, kenaikan inflasi yang cepat dan angka pengangguran yang tinggi.

“Saya pikir munculnya stagflasi tentu saja meningkat, tetapi kita perlu waspada dan kita perlu menanggapinya," ujar Kepala Departemen Institut BI Yoga Affandi dalam acara Central Bank Policy Mix for Stability and Economic Recovery, di Nusa Dua, Bali, Rabu (13/7/2022).

Yoga mengatakan, indikator ekonomi Indonesia saat ini memang masih stabil. Namun, tidak menutup kemungkinan Indonesia dapat menghadapi stagflasi di masa depan.

Oleh karenanya, pihaknya menyusun kerangka bauran kebijakan untuk menjaga stabilitas moneter dan mengatasi masalah pertumbuhan ekonomi. Pertama, bank sentral akan tetap waspadai tekanan inflasi dan dampaknya terhadap ekspektasi inflasi.

Kedua, kebijakan makroprudensial tetap akomodatif untuk mendorong pembiayaan untuk perekonomian dan untuk mengatasi scarring effect ekonomi. Ketiga, kebijakan stabilisasi nilai tukar diarahkan untuk mencapai stabilitas rupiah yang dapat mendukung pertumbuhan ekonomi dan mengendalikan inflasi.

Keempat, percepatan sistem pembayaran digital. Kelima, memperkuat koordinasi dengan pemerintah untuk membangun kebijakan moneter dan fiskal.

"Kami memiliki lima komponen bauran kebijakan. Satu adalah untuk stabilitas yang merupakan moneter tapi empat lainnya sebenarnya untuk mengatasi masalah pertumbuhan," jelasnya.

Untuk diketahui, saat ini inflasi inti Indonesia berada di level yang relatif stabil. Berdasarkan data BI, secara tahunan, inflasi inti Juni 2022 mencapai 2,63 persen atau meningkat dibandingkan periode Mei 2022 yang tercatat sebesar 2,58 persen.

Baca juga artikel terkait PERTUMBUHAN EKONOMI atau tulisan lainnya dari Dwi Aditya Putra

tirto.id - Ekonomi
Reporter: Dwi Aditya Putra
Penulis: Dwi Aditya Putra
Editor: Abdul Aziz