tirto.id - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), melaporkan 3.306 jiwa yang tersebar di sembilan kecamatan terdampak banjir rob.
Kepala BPBD Bintan, Ramlah mengatakan kejadian banjir rob sudah terjadi sejak Senin (23 Januari 2023) hingga Kamis (26 Januari 2023). Banjir rob dipicu cuaca ekstrem berupa angin kencang dan curah hujan dengan intensitas tinggi serta tinggi air pasang laut.
"Kondisi ini yang menyebabkan banjir rob melanda kawasan pesisir di setiap wilayah kecamatan di Bintan," kata Ramlah dikutip dari Antara, Jumat (27/1/2023).
Ribuan korban terdampak banjir rob saat ini mengungsi di tempat pengungsian yang telah dibangun Pemkab Bintan bersama pihak-pihak terkait. Banjir rob diprakirakan masih berpotensi terjadi selama beberapa hari ke depan.
Ramlah merinci di Kecamatan Mantang, tempat pengungsian berlokasi di Balai Desa (Mantang Baru dan Mantang Besar), SDN 004 Pulau Sirai, SDN 002 Desa Dendun, bekas gedung SD, Aula Desa Mantang lama, dan TPA MT Riau. Untuk Kecamatan Bintan Pesisir di Balai Desa.
Kemudian pengungsian di Kecamatan Gunung Kijang berlokasi di samping restoran 89 kawal, aula kantor lurah/desa, dan aula kantor camat setempat. Sementara pengungsian di Kecamatan Teluk Bintan berlokasi di Kantor PKK.
Selanjutnya, pengungsian di Kecamatan Seri Kuala Lobam berlokasi di aula kantor lurah/desa, aula kantor camat (pengungsian besar), dan Kecamatan Bintan Utara di gedung nasional.
Lebih lanjut, Ramlah melaporkan dampak kerusakan akibat banjir rob di Bintan antara lain saluran drainase Jalan Nusantara KM 18 dan status jalan Provinsi Kepri menyempit akibat sedimentasi.
Lalu gorong-gorong amblas di Jalan raya Tanjungpinang-Jalan Tanjung Uban KM 51 Sri Bintan disebabkan oleh debit air yang yang tinggi.
Jalan Wan Sri Beni Bandar Seri Bentan tergenang air akibat belum ada saluran drainase. Sementara Jalan Raya Tanjungpinang Tanjung Uban simpang Tembeling juga tergenang air akibat debit air yang tinggi.
"Kami telah melakukan penilaian kerusakan, kerugian dan pemenuhan kebutuhan dasar untuk dasar acuan rencana selanjutnya. Warga juga melaksanakan gotong royong membersihkan rumah korban akibat banjir dan genangan air," kata Ramlah.
BPBD Bintan juga melakukan pendataan dan evakuasi korban banjir rob dengan melibatkan unsur gabungan dari Pemkab Bintan, TNI/POLRI, Dinas PUPRP, Dinas Kesehatan, Dinas Sosial, Dinas Kominfo, Dinas Perkim, Unsur Kecamatan, Unsur Kelurahan/Desa setempat, PMI, Tagana, serta Relawan dan Masyarakat Gabungan.
Ramlah menambahkan kondisi terkini Bintan masih mengalami curah hujan dengan intensitas sedang dan air laut berangsur surut. Ketinggian air laut pasang 0,50-1 meter, kemudian gelombang mencapai ketinggian 3,5 meter.
"Pemerintah dan semua pemangku kepentingan bahu-membahu membantu warga terdampak banjir rob, seperti mendistribusikan bantuan logistik yang memadai," ucap Ramlah.