tirto.id - Banjir masih menggenang di Kampung Bojong Asih, Desa Dayeuhkolot, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Senin (10/3/2025).
Salah satu warga, Siti Aisyah (48), masih bertahan di atap rumahnya. Ia mengenang bagaimana hujan besar mengakibatkan selokan rumahnya meluap hingga akhirnya banjir setinggi lehernya. Beberapa pakaian milik Aisyah dan keluarga banyak juga yang tidak terselamatkan.
"Tiap tahun langganan (banjir), padahal ada kolam retensi tapi tidak berpengaruh, kemarin itu di rumah saya sampai satu leher, baju-baju ada yang kerendam, dan yang paling utama itu surat-surat," kata Siti pada kontributor Tirto, Senin (10/03/2025).
Meski tinggal sementara waktu di lantai 2 atap rumah, Aisyah mengaku kebutuhan air bersih masih menjadi soal tersendiri. "Ada atap, tapi air bersih enggak ada. Sanyo kena rendam," bebernya.
Beberapa warga yang tinggal di atap rumah tetap beraktivitas menggunakan perahu karet kecil. Beberapa terlihat mereka pergi bekerja dan belanja dengan perahu tersebut.
Warga lainnya, Ramadhan (23) mengatakan, ketinggian banjir ketika Minggu (9/3/2025) sekitar 1-2 meter hingga banyak warga yang dievakuasi menggunakan perahu karet.
"Satu perahu bisa muat lima sampai enam warga, masih banyak yang di dalam tinggal di lantai duanya. Langganan banjir tiap tahun, baru kali ini banjir gede lagi, kalau kemarin-kemarin setengah meter," tuturnya.
Dia berharap kolam-kolam penampung di wilayah Dayeuhkolot bisa kembali diperbanyak. "Harapannya bisa penampungan seperti kolam retensi harus diperbanyak," jelasnya.
Banjir menerjang tiga kecamatan di Kabupaten Bandung antara lain Kecamatan Bojongsoang, Kecamatan Baleendah, dan Kecamatan Dayeuhkolot. Banjir diduga akibat intensitas tinggi air hujan selama sepekan terakhir, dengan ketinggian air yang bervariasi mulai dari semata kaki sampai sepinggang orang dewasa.
Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Provinsi Jawa Barat (Pemprov Jabar), Herman Suryatman, mengaku, Pemprov Jabar telah melakukan konsolidasi dan koordinasi dengan para pihak sampai mendirikan tenda pengungsian untuk warga terdampak.
Ia mencontohkan, di Kecamatan Baleendah telah disiapkan empat tenda dan dipastikan semua warga terdampak bisa mengungsi dengan aman.
Herman juga mengatakan, pemerintah daerah telah menyerahkan bantuan untuk para korban banjir sebesar Rp103 juta. Bantuan senilai Rp103 juta merupakan tahap pertama. Jika ada yang diperlukan lagi, Pemprov siap memenuhi.
"Ada pula barang-barang logistik, dan apabila memerlukan bantuan lainnya kami siapkan, hari ini bukan hanya Kabupaten Bandung, kabupaten kita lainnya juga kami berikan atensi," terangnya.
Penulis: Akmal Firmansyah
Editor: Andrian Pratama Taher