tirto.id - Jumlah warga yang mengungsi akibat banjir di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, semakin berkurang. Hal itu menyusul genangan banjir di sejumlah wilayah mulai menurun seiring intensitas curah hujan yang berkurang di Kudus.
"Pada tanggal 8 Januari 2023 jumlah pengungsi mencapai 1.128 jiwa dengan jumlah desa terdampak sebanyak 29 desa. Sedangkan data Kamis (12/1/2023) pukul 18.00 WIB jumlahnya mulai berkurang karena yang masih bertahan hanya 950 jiwa," kata Kasi Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kudus, Munaji, Jumat (13/1/2023).
Munaji melaporkan sebanyak 32 desa yang tersebar di lima kecamatan masih terdampak banjir. Kondisi banjir di dua kecamatan malah semakin meluas.
Banjir di Kecamatan Undaan awalnya hanya empat desa bertambah menjadi tujuh desa. Tujuh desa itu antara lain Karangrowo, Ngemplak, Undaan Lor, Undaan Tengah, Wates, Berugenjang, dan Wonosoco.
Begitu pula di Kecamatan Jekulo awalnya ada empat desa bertambah menjadi lima desa. Lima desa itu meliputi Bulungcangkring, Bulung Kulon, Sadang, Sidomulyo dan Gondoharum.
Kondisi berbeda terjadi di Kecamatan Jati, jumlah desa terdampak banjir berkurang dari lima menjadi empat desa. Banjir masih menggenangi Desa Jati Wetan, Tanjung Karang, Jetis Kapuan, dan Pasuruan Lor. Sedangkan banjir di Desa Jati Kulon sudah surut.
Munaji mencatat banyak laporan masuk soal desa terdampak banjir mulai surut. Namun, kata dia, untuk pemutakhiran datanya menunggu laporan dari masing-masing kecamatan.
"Apalagi, pemerintah juga sudah memberikan bantuan mesin pompa untuk membuang air banjir di Desa Jati Wetan, Kecamatan Jati untuk dibuang ke Sungai Wulan," ujarnya.
Data pengungsi juga akan dimutakhirkan guna memastikan operasional 12 tempat pengungsian. Tempat pengungsian itu di antaranya berlokasi di gedung DPRD Kudus, tempat ibadah, balai desa, gedung PKK, SD serta TPQ.
Sementara itu, 15 dapur umum masih beroperasi untuk memenuhi kebutuhan makan warga di pengungsi maupun di rumah yang masih terdampak banjir.
Masni, salah satu warga Desa Karangrowo, Kecamatan Undaan yang mengungsi di gedung DPRD Kudus mengatakan belum pulang karena ingin memastikan banjir di desanya benar-benar sudah surut.
"Informasinya memang sudah surut, tetapi jalan desa masih tergenang," ujarnya.