Menuju konten utama

Banjir Bandang Sukabumi: Satu Korban Meninggal usai Terseret 20 Km

Satu korban banjir bandang Sukabumi ditemukan di Sungai Luewilieur, Cibadak, Sukabumi atau sekitar 20 km dari tempat kejadian musibah.

Banjir Bandang Sukabumi: Satu Korban Meninggal usai Terseret 20 Km
Petugas membersihkan endapan lumpur di lokasi terdampak banjir bandang di Desa Mekarsari, Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). ANTARA FOTO/Iman Firmansyah.

tirto.id - Warga di sekitar lokasi kejadian menemukan jasad seorang pria yang diduga merupakan korban banjir bandang yang terjadi pada Senin (21/9/2020) di Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat.

"Kami menerima informasi dari warga telah menemukan jasad berjenis kelamin pria dengan kondisi tertelungkup di bawah puing-puing pepohonan dan rumah yang terbawa arus banjir bandang," kata Ketua Forum Koordinasi SAR Daerah FKSD Kabupaten Sukabumi Okih Fajri di Sukabumi, Selasa (22/9/2020).

Menurutnya, jasad seorang pria itu belum dikenali dan masih menunggu pihak keluarga yang melaporkan. Jasad korban ditemukan di Sungai Luewilieur, Desa Tenjojaya, Kecamatan Cibadak, Kabupaten Sukabumi atau sekitar 20 km dari tempat kejadian musibah.

Saat ditemukan kondisi korban diperkirakan belum lama meninggalnya atau kurang dari satu hari. Jenazah sudah dievakuasi ke RSUD Sekarwangi dan menunggu pihak keluarga yang mengenalinya.

Sungai Cibuntu yang menjadi hulu banjir bandang tersebut alirannya mengarah ke berbagai sungai di wilayah utara Kabupaten Sukabumi yang nantinya bermuara di Pelabuhanratu. Lokasi jasad korban ditemukan merupakan satu aliran dengan sungai yang berada di Kecamatan Cicurug tersebut.

"Kondisi korban masih utuh dan segar, ada beberapa luka di bagian tubuhnya yang diduga saat terseret arus terbentur dengan benda keras lainnya seperti puing bangunan rumah, batang pohon dan bebatuan sungai," tambahnya.

Sementara, Kepala Seksi Sosbud Kecamatan Cicurug Suryaman mengatakan hingga saat ini dari laporan ada tiga korban yang tenggelam terseret arus banjir bandang.

Sedangkan jasad yang ditemukan, pihaknya belum bisa memastikan apakah termasuk dalam tiga korban yang dilaporkan pihak keluarga atau bukan.

Hingga saat ini, pihaknya masih melakukan pendataan dan meminta kepada warga yang merasa kehilangan keluarganya untuk segera melapor agar bisa langsung ditindak lanjuti.

"Kami terus berkoordinasi dengan berbagai instansi seperti BPBD, TNI, Polri maupun potensi SAR lainnya untuk melakukan pencarian korban hilang di samping mendata kerusakan," katanya.

Baca juga artikel terkait BANJIR SUKABUMI

tirto.id - Sosial budaya
Sumber: Antara
Editor: Maya Saputri