Menuju konten utama

Wamen Diana Kerahkan Penanganan untuk Bencana di Sukabumi

Kunjungi lokasi bencana di Sukabumi, Wamen PU targetkan penanganan darurat selesai dalam 2 minggu.

Wamen Diana Kerahkan Penanganan untuk Bencana di Sukabumi
Wakil Menteri Pekerjaan Umum Diana Kusumastuti meninjau penanganan pascabencana banjir dan longsor di Sukabumi, Jawa Barat, Sabtu (7/12/2024). foto/Dok. KemenPU

tirto.id - Wakil Menteri Pekerjaan Umum (PU), Diana Kusumastuti, melakukan kunjungan ke hilir Sungai Cipalabuhan, yakni Pelabuhan Perikanan Nusantara di Pelabuhan Ratu untuk meninjau langsung penanganan pasca bencana banjir dan longsor di Sukabumi, Jawa Barat, pada Sabtu (7/12).

Melalui peninjauan ini, Wamen PU memastikan langsung kondisi lapangan yang terdampak bencana. Diana mengatakan, Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum, Ditjen Sumber Daya Air, telah berupaya melakukan pengerukan sedimen untuk mengatasi persoalan pendangkalan sungai tersebut. Dengan demikian, dirinya menyebut, potensi banjir setelah hujan lebat bisa dihindari.

"Karena kalau tidak dikeruk ketika hujan turun dengan lebat bisa banjir lagi, dan ini akhir tahun prediksinya sampai Januari akan terjadi hujan yang deras dan intensitas tinggi, sehingga kita antisipasi supaya tidak meluap dan sungai tersebut harus dikeruk," jelasnya.

Guna melancarkan upaya ini, Diana menyampaikan bahwa saat ini BBWS Citarum telah memobilisasi 1 unit excavator dan dump truck, serta sedang melakukan pengerukan sedimen Sungai Cipalabuhan sepanjang 200 meter dan pemasangan geobag berbagai ukuran di sungai tersebut dengan total panjang 100 meter untuk penanganan tebing kritis dan luapan sungai.

Tak hanya itu, Diana menambahkan, 1 unit mini excavator dan pompa Alkon telah diturunkan untuk membantu membersihkan 1 unit puskesmas di Pelabuhan Ratu. Aksi lainnya, lanjut Diana, adalah mengembalikan aliran Sungai Ciracas yang merupakan anak Sungai Cipalabuhan.

Selanjutnya, aliran anak sungai lainnya dipastikan Diana akan segera ditangani setelah akses jalannya bisa dilalui. Diana menyebut, dirinya akan memastikan penanganan darurat ini bersama dengan pemerintah provinsi dan kabupaten.

Maka dari itu, Diana melanjutkan kunjungannya ke ruas Jalan Nasional, ruas Cikembang-Bagbagan-Batas Banten, dan ruas Jalan Bagbagan-Jampang Kulon yang pada diketahui terdapat 44 titik pohon tumbang, tanah longsor, dan jalan retak.

"Saat ini sudah selesai dikerjakan pembersihan material longsor, penanganan pohon tumbang, dan penanganan darurat tanah longsor dengan ditutup terpal untuk menahan air. Sudah ada 37 titik sudah fungsional dari 44 titik tadi, sisanya 7 titik belum fungsional karena karena akses belum terbuka," ujarnya.

Untuk memaksimalkan penanganan, Diana membeberkan bahwa mobilisasi logistik telah dilakukan. Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBJPN) DKI Jakarta-Jawa Barat mengerahkan 15 alat berat, berupa 1 unit wheel loader, 4 unit excavator, 3 unit dump truck, 1 unit pick up, 2 unit mini excavator, 2 unit backhoe loader, dan 2 unit self loader, serta melibatkan sekitar 35 orang tenaga Padat Karya yang tersebar sepanjang 92 km di titik-titik penanganan.

"Untuk penanganan permanen kita sudah hitung-hitung, kita fokus pada penanganan tanggap darurat dulu membuka akses untuk mengalirkan logistik, termasuk tadi yang disampaikan BBM. Kami juga mengimbau pengguna jalan saat ini lalu lintas yang sudah berfungsi bisa digunakan, namun tetap berhati-hati karena kondisi jalan licin pasca hujan," tutur Diana.

Dirinya menambahkan, penanganan ini sementara akan ditargetkan selesai dalam waktu 2 minggu. Setelahnya, Diana menyebutkan, penanganan lebih lanjut akan membutuhkan waktu tambahan untuk perencanaan yang lebih matang.

Oleh karena itu, Diana memastikan bahwa penanganan sementara yang dikerahkan oleh pihaknya telah cukup baik untuk dan dapat menunjang infrastruktur saat ini. Diana bahkan menyatakan bahwa persoalan air minum dan toilet juga telah dipastikan tidak bermasalah.

Dengan bantuan Satuan Tugas Tanggap Darurat Balai Prasarana Permukiman Wilayah (BPPW) Jawa Barat, Ditjen Cipta Karya telah melakukan assessment kebutuhan sarana dan prasana yang dibutuhkan sejak 4 Desember 2024 dan mengerahkan memobilisasi sarana dan prasarana berupa 3 unit toilet portable, 2 unit hidran umum kapasitas 2000 liter, 1 unit biority septictank kapasitas 1000 liter, 2 unit tenda ukuran 4 x 3,25 meter, dan 2 unit tenda ukuran 6 X 12 meter di Posko Yayasan Al Hikmah.

Lebih lanjut, bantuan 100 batang pipa PVC ukuran 8 inch sepanjang 504 meter juga telah diberikan untuk membantu jaringan JDU Perumdam yang terputus dan sudah tidak beroperasi selama 3 hari.

Turut mendampingi Wamen, Staf Ahli Menteri Bidang Keterpaduan Pembangunan Maulidya Indah Junica, Direktur Bina Operasi dan Pemeliharaan Ditjen SDA Muhammad Adek RizaldI, Sekretaris Direktorat Jenderal Cipta Karya Riono Suprapto, Kepala BBWS Citarum Dian Al Ma'ruf, Kepala BBPJN DKI-Jabar Sjofva Rosliansjah, Kepala BPPW Jabar Muhammad Reva.

(INFO KINI)

Penulis: Tim Media Servis