tirto.id - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) memuji pertumbuhan ekonomi di masa pemerintahan Presiden Joko Widodo, meski stagnan di kisaran 5 persen dan tidak mencapai target yagn dicanangkan sebesar 7%.
"Saat pertumbuhan ekonomi dunia melambat, pertumbuhan ekonomi kita terus alami peningkatan," kata Bamsoet saat berpidato dalam acara pelantikan Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ma'ruf Amin di Gedung Nusantara, DPR RI, Minggu (20/10/2019).
Bamsoet menganggap pemerintah berhasil meningkatkan taraf hidup masyarakat, saat pertumbuhan ekonomi dunia melambat.
Selain memuji pertumbuhan ekonomi, Bamsoet juga menyinggung angka pengangguran dan kemiskinan RI yang terus mengalami penurunan.
"Angka pengangguran terus turun, penduduk miskin alami penurunan, mencapai angka terendah dalam sejarah 9,41 persen dari 11,22 persen pada 2015," paparnya.
Ia juga menyoroti perbaikan pemerataan pembangunan yang dengan penurunan rasio GINI dan juga Indeks Pembangunan Manusia Indonesia yang terus meningkat.
"Tak ada lagi provinsi dengan Indeks Pembangunan Manusia yang rendah. Konektivitas khususnya kawasan 3T mulai dirasakan manfaatnya, akselerasi pembangunan infrastruktur telah menghubungkan pasar dengan sentra produksi rakyat, pertanian perikanan, perkebunan, industri dan umkm. Kami catat dalam 5 tahun dana transfer ke daerah, dana desa mulai dirasakan manfaatnya," papar dia.
Sebagai informasi soal pertumbuhan ekonomi selama lima tahun terakhir stagnan di kisaran 5 persen. Pada 15 Juni 2014, atau ketika belum jadi Presiden RI, Joko Widodo yakin pertumbuhan ekonomi bisa di atas tujuh persen.
Pertumbuhan ekonomi mentok di angka lima persen, bahkan pernah menyentuh angka 4,79 persen pada 2015. Pertumbuhan ekonomi tertinggi terjadi tahun 2018, sebesar 5,17 persen.
Pertumbuhan ekonomi tahun ini diprediksi sama seperti yang sudah-sudah. Proyeksi Bank Indonesia (BI), pertumbuhan ekonomi hanya di rentang 5-5,4 persen.
Target pertumbuhan ekonomi Jokowi pun hampir dipastikan gagal. Meski begitu, Jokowi toh bersikeras mengejar target tersebut pada periode kedua pemerintahannya.
Jokowi, kini bersama Wakil Presiden Ma’ruf Amin, menargetkan pertumbuhan ekonomi Indonesia lebih dari tujuh persen pada 2023.
Penulis: Selfie Miftahul Jannah
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti