Menuju konten utama

Bahaya Tidur Setelah Sahur

Hindari tidur setelah sahur. Tidur sebaiknya baru dilakukan 2 jam setelah makan.

Bahaya Tidur Setelah Sahur
Ilustrasi. Kandungan karbon dari makanan. Foto/iStock

tirto.id - Rasa kantuk saat sahur biasanya dibayar dengan tidur, sesaat setelah menghabiskan sahur. Kebiasaan ini sebaiknya dihindari, karena bisa berdampak buruk pada saluran pencernaan.

Konsultan penyakit lambung dan pencernaan dari FKUI/RSCM Dr. dr. Ari Fahrial Syam menjelaskan, tidur setelah makan sahur bisa menyebabkan gangguan pada saluran pencernaan atas.

"Ada sebagian orang muslim yang langsung tidur setelah sahur. Hal ini dapat menyebabkan asam lambung balik arah kembali ke kerongkongan yang pada akhirnya bisa menyebabkan masalah pada saluran cerna atas mereka," kata Ari Fahrial, seperti dilansir dari Antara.

Tidur setelah makan memang tidak menyehatkan. Seperti dilansir dari New Health Advisor, setelah makan, otak akan memerintahkan darah untuk mengalur ke seluruh organ guna membantu pencernaan. Sel darah merah akan membantu mencerna makanan sehingga bisa mendistribusikan zat gizi ke seluruh tubuh. Hal itu kemudian menyebabkan tubuh terasa lelah sehingga ingin tidur.

Namun, keinginan untuk tidur itu sebaiknya tidak boleh langsung diikuti karena akan menyebabkan makanan yang seharusnya dicerna, akan tertumpuk. Inilah yang di kemudian hari bisa menimbulkan banyak masalah.

Selama berpuasa, orang sering menghadapi masalah asam lambung. Meski bukan merupakan penyakit mematikan, tetapi penyakit ini dapat menimbulkan banyak komplikasi. Salah satu penyakit yang akan muncul akibat tidur setelah makan adalah GERD atau gastroesophageal reflux disease.

GERD adalah penyakit pencernaan yang paling umum terjadi di dunia yang diderita lebih dari 10-20 persen populasi orang dewasa. Gejala khas GERD adalah rasa panas di dada seperti terbakar dan ada sesuatu yang balik arah seperti ada yang mengganjal atau disebut juga heartburn.

Heartburn yang berhubungan dengan GERD biasanya dialami setelah makan. Ada juga gejala lainnya, termasuk suara serak, radang tenggorokan, batuk kering kronis, terutama pada malam hari.

Menurut Ari, penanganan penderita GERD pada prinsipnya adalah menghilangkan gejala dan mencegah komplikasi. Hal ini dapat dilakukan melalui perubahan gaya hidup, atau bila perlu melalui intervensi medis.

Pasien GERD disarankan untuk tidak mengonsumsi daging secara berlebihan dalam waktu singkat dan lebih baik meningkatkan konsumsi buah dan sayuran.

Mereka juga disarankan untuk tidak mengonsumsi daging dan jeroan pada saat yang bersamaan, dan tidak makan makanan yang terlalu pedas atau asam.

Pasien juga harus menghindari tidur dua jam setelah makan karena bisa menyebabkan refluks asam lambung.

Selain itu, kurangi kopi, alkohol dan soda yang akan memperburuk kondisi. Penting juga menghindari stres dan mengendalikan berat badan hingga mencapai indeks massa tubuh ideal (IMT).

Jadi, usahakan untuk tidak tidur 2 jam setelah makan sahur. Biarkan sistem pencernaan berjalan dengan baik terlebih dahulu selama sekitar 2 jam, baru setelah itu Anda bisa istirahat.

Baca juga artikel terkait RAMADHAN atau tulisan lainnya dari Nurul Qomariyah Pramisti

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Nurul Qomariyah Pramisti
Penulis: Nurul Qomariyah Pramisti
Editor: Nurul Qomariyah Pramisti