tirto.id - Penetapan tersangka oleh polisi terhadap Dandhy Laksono, jurnalis dan pendiri WatchdoC, dinilai janggal oleh beberapa pihak.
Tudingan polisi terhadap Dandhy Laksono bahwa dia "memprovokasi" konflik Papua, menimbulkan sejumlah pertanyaan. Salah satunya menyangkut tudingan atas unggahan di akun Twitter dia, @Dandhy_Laksono, mengenai peristiwa kekerasan terbaru di Jayapura dan Wamena.
Cuitan pertama Dandhy tentang Jayapura dan Wamena diunggah 5 jam usai kerusuhan di Jayapura dan Wamena. Cuitan dipersoalkan polisi dan didengungkan buzzer.
Dandhy juga mempertanyakan bagaimana cuitan itu dituding "memprovokasi" kerusuhan di Wamena, padahal cuitan itu ditulis 5 jam usai kerusuhan terjadi.
Namun, masalahnya tak cuma soal proses hukum. Dandhy kini menghadapi gempuran netizen yang berseberangan dengannya di Twitter.
JAYAPURA (foto 1)
— Dandhy Laksono (@Dandhy_Laksono) September 23, 2019
Mahasiswa Papua yang eksodus dari kampus-kampus di Indonesia, buka posko di Uncen. Aparat angkut mereka dari kampus ke Expo Waena. Rusuh. Ada yang tewas.
WAMENA (foto 2)
Siswa SMA protes sikap rasis guru. Dihadapi aparat. Kota rusuh. Banyak yang luka tembak. pic.twitter.com/jWHv3FVOtM