Menuju konten utama

Bacaan Surat Asy Syura Ayat 11 Beserta Tafsir dan Kandungan

Isi kandungan surat Asy-Syura ayat 1 berhubungan dengan sifat Allah. Lalu, bagaimana tafsir surah Asy Syura ayat 11? Simak di bawah ini.

Bacaan Surat Asy Syura Ayat 11 Beserta Tafsir dan Kandungan
Anak-anak membaca Al Quran saat mengikuti Pesantren Kilat Ramadhan di Masjid Agung Sunda Kelapa, Jakarta, Senin (27/3/2023). ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A/rwa.

tirto.id - Agama Islam meyakini bahwa Allah Swt. berbeda dengan makhluknya, baik dari segi zat, sifat, maupun perbuatannya. Surat Asy Syura ayat 11 menjadi salah satu dalil yang menjelaskan bahwa Allah tidak serupa dengan makhluk-Nya.

Surat Asy Syura merupakan surah ke-62 dalam Al-Quran dan termasuk sebagai surah Makkiyah. Artinya, surah ini diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. di kota Makkah, sebelum beliau hijrah ke Madinah.

Sebagian besar surah Makkiyah umumnya berfokus pada penegasan tauhid alias keesaan Allah Swt., pembangkitan semangat dakwah, serta ancaman bagi kaum musyrikin yang menolak ajaran Islam. Salah satunya ialah Surat Asy Syura. Lantas, bagaimana bacaan dan arti surat Asy Syura ayat 11?

Bacaan Surat Asy Syura ayat 11

Berikut bacaan surat Asy Syura ayat 11 beserta tulisannya. Di bawah ini juga disajikan arti surah Asy Syura ayat 11.

Lafal surat Asy Syura dalam bahasa Arab:

فَاطِرُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ جَعَلَ لَكُمْ مِّنْ اَنْفُسِكُمْ اَزْوَاجًا وَّمِنَ الْاَنْعَامِ اَزْوَاجًاۚ يَذْرَؤُكُمْ فِيْهِۗ لَيْسَ كَمِثْلِهٖ شَيْءٌ ۚوَهُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ

Tulisan Latin:

Fāṭirus-samāwāti wal-arḍ(i), ja'ala lakum min anfusikum azwājaw wa minal-an‘āmi azwājā(n), yażra'ukum fīh(i), laisa kamiṡlihī syai'(un), wahuwas-samī‘ul-baṣīr(u).

Arti surat Asy Syura ayat 11:

"[Allah] Pencipta langit dan bumi. Dia menjadikan bagimu pasangan-pasangan dari jenismu sendiri dan [menjadikan pula] dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan. Dia menjadikanmu berkembang biak dengan jalan itu. Tidak ada sesuatu pun yang serupa dengan-Nya. Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat."

Penjelasan dan Tafsir Surah Asy Syura Ayat 11

Ada banyak versi tafsir surah Asy Syura ayat 11. Namun, secara umum, arti surah Asy Syura ayat 11 mengerucut pada pemaknaan bahwa Allah Swt. berbeda dengan makhluk-Nya.

Salah satu tafsir yang menyebut bahwa surat Asy-Syura ayat 11 berhubungan dengan sifat Allah dimuat dalam Quran NU Online. Arti surat Asy Syura ayat 11 berikut dimaknai dengan dua jenis tafsir, yakni tafsir wajiz dan tahlili.

Tafsir Wajiz

Berikut penjelasan tafsir surah Asy Syura ayat 11 versi tafsir wajiz.

“Dialah, Allah, Pencipta langit dengan segala keindahannya dan Pencipta bumi tanpa ada contoh sebelumnya dan Dia pula yang menciptakan segala isi yang ada pada keduanya, termasuk makhluk-makhluk yang menghuninya. Dia menjadikan bagi kamu pasangan-pasangan dari jenis kamu sendiri, yaitu pasangan laki-laki sebagai suami dan perempuan sebagai istri dan menjadikan pula dari jenis hewan ternak pasangan-pasangan bagi masing-masing binatang, ada jantan dan ada betina dan dengan berpasangan itu mereka dapat melanjutkan keturunannya. Dijadikan-Nya kamu berkembang biak dan dapat melanjutkan keturunanmu dengan jalan berpasang-pasangan itu. Tidak ada sesuatu pun dari semua makhluk yang telah diciptakan-Nya itu yang serupa dengan Dia dalam zat dan segala sifat dan perbuatan-Nya. Dia suci dari pasangan. Dan Dia Yang Maha Mendengar segala yang kamu katakan, maupun yang terlintas dalam pikiranmu, Maha Melihat segala yang kamu lakukan, baik secara terangan-terangan maupun sembunyi-sembunyi.”

Tafsir Tahlili

Berikut penjelasan tafsir surah Asy Syura ayat 11 versi tafsir tahlili.

“Allah menerangkan bahwa Dia-lah yang menciptakan langit dan bumi serta segala isinya, begitu juga hal-hal aneh dan ajaib yang mengherankan yang kita saksikan seperti luasnya cakrawala yang membentang luas di atas kita tanpa ada tiang yang menunjangnya; karenanya. Dia-lah yang pantas dan layak dijadikan sandaran dalam segala hal dan dimintai bantuan dan pertolongan-Nya; bukan tuhan-tuhan mereka yang tidak berdaya dan yang tidak dapat berbuat apa-apa. Dia-lah yang menjadikan bagi manusia dari jenisnya sendiri jodohnya masing-masing; yang satu dijodohkan kepada yang lain sehingga lahirlah keturunan turun-temurun memakmurkan dunia ini. Demikian itu berlaku pula pada binatang ternak yang akhirnya berkembang biak memenuhi kehidupan di bumi. Dengan demikian, kehidupan makhluk yang berada di atas bumi ini menjadi teratur dan terjamin bagi mereka. Makanan yang cukup bergizi, minuman yang menyegarkan dan nikmat-nikmat lain yang wajib disyukuri untuk mencapai kebahagiaan dunia dan akhirat. Semuanya itu menunjukkan kebenaran dan kekuasaan Allah. Tidak ada satupun yang menyamai-Nya dalam segala hal. Dia Maha Mendengar, Dia mendengar segala apa yang diucapkan setiap makhluk, Dia Maha Melihat. Tidak ada sesuatu pun yang tersembunyi bagi-Nya. Dia melihat segala amal perbuatan makhluk-Nya, yang baik maupun yang jahat. Tidak ada sesuatu pun yang menyamai kekuasaan, kebesaran, dan kebijaksanaan-Nya. Allah menciptakan segala sesuatu berpasang-pasangan. Ayat ini secara jelas menyatakan demikian.”

Isi Kandungan Surat Asy-Syura Ayat 11

Isi kandungan surat Asy-Syura ayat 11 berhubungan dengan sifat Allah, yaitu tidak serupa dengan makhluknya. Surat Asy-Syura Ayat 11 menjelaskan bahwa dalam konsep Tauhid al-Asma’ wa al-Shifat, bahwa Allah tidak diserupai oleh seorang pun dari makhluk-Nya.

Melansir kutipan Majalah Suara Muhammadiyah No. 07 (2013), melalui surat Asy Syura ayat 11, Allah memerintahkan manusia untuk percaya dan mengimani apa yang ditetapkan Allah untuk diri-Nya. Umat muslim dilarang menyerupakan Allah dengan seorang pun dari makhluk-Nya.

Isi kandungan surat Asy-Syura ayat 11, bahwa Allah tidak sama dengan makhluk-Nya, ditegaskan melalui penggunaan kata syaiun (شىء). Lafaz tersebut artinya 'segala sesuatu selain Allah (alam/makhluk)'. Itu berarti, tidak ada pengecualian makhluk tertentu, semuanya tidak bisa disamakan dengan Allah Swt.

Dengan konsep tersebut, isi kandungan surat Asy Syura ayat 11 menjelaskan, makna Allah Swt. Maha mendengar dan Maha Melihat tidaklah sama dengan pendengaran makhluk, misalnya manusia dan hewan.

Dengan penuh keagungan, Allah mendengar segala sesuatu tanpa memerlukan telinga atau alat lain. Ini berbeda dengan pendengaran makhluk yang terbatas dan memerlukan piranti tertentu.

Selain itu, Allah melihat segala sesuatu tanpa memerlukan mata, cahaya, atau alat bantu. Penglihatan-Nya tidak terbatas seperti penglihatan kita yang memerlukan piranti dan terbatas.

Baca juga artikel terkait EDUSAINS atau tulisan lainnya dari Ruhma Syifwatul Jinan

tirto.id - Pendidikan
Kontributor: Ruhma Syifwatul Jinan
Penulis: Ruhma Syifwatul Jinan
Editor: Fadli Nasrudin