Menuju konten utama

Bacaan Doa untuk Anak Baru Lahir Arab dan Terjemahannya

Doa untuk anak baru lahir merupakan sarana agar bayi mendapat pertolongan dari Allah. Simak beberapa doa buat anak baru lahir yang dapat diamalkan.

Bacaan Doa untuk Anak Baru Lahir Arab dan Terjemahannya
Ilustrasi memberikan doa untuk anak baru lahir. foto/istockphoto

tirto.id - Kebahagiaan orang tua saat memiliki penerus keluarga dapat diwujudkan dengan memberikan doa untuk anak baru lahir. Melantunkan doa buat anak baru lahir diharapkan akan memunculkan keberkahan atas rasa suka cita yang ada.

Islam pun telah memiliki tuntunan bacaan doa bayi baru lahir sesuai sunnah. Doa tersebut dapat diamalkan oleh orang tua, ataupun orang lain yang hendak mengucapkan selamat.

Apa saja doa baru lahir tersebut? Mari simak ulasannya berikut.

Bacaan Doa untuk Bayi Baru Lahir Arab dan Terjemahan

Membacakan doa untuk anak baru lahir telah menjadi kebiasaan umat Islam. Nabi Muhammad ﷺ juga pernah mendoakan anak dari sahabat Abu Musa radhiyallahu anhu saat beliau melakukan tahnik pada bayi tersebut. Hal ini dijelaskan melalui sebuah hadis/

Dari Abu Musa radhiyallahu anhu, beliau berkata,

“Ketika anakku lahir, aku membawanya ke hadapan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam. Beliau memberi nama bayiku, Ibrahim, dan men-tahnik dengan kurma lalu mendoakannya dengan keberkahan. Kemudian beliau kembalikan kepadaku. (HR. Bukhari no. 5467 dan Muslim no.2145)

Tidak ada teks bacaan khusus untuk mendoakan keberkahan bagi bayi tersebut. Oleh sebab itu, orang tua atau lainnya bisa membacakan doa dengan bahasa yang mudah dipahami semisal "barakallahu fiik (semoga Allah memberkahi kamu)" dan sebagainya.

Ada beberapa doa lain bagi bayi baru yang bisa diamalkan. Sebagiannya bersumber sahabat hingga tabiin. Berikut doa buat anak baru lahir:

1. Doa bayi baru lahir untuk meminta perlindungan dari setan

Bayi yang baru saja lahir dari rahim ibunya, bisa dibacakan doa agar terhindar dari godaan setan. Bacaan tersebut yaitu:

a. Bayi perempuan

اَللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Allahumma inni u‘îdzuhâ bika wa dzurriyyatahâ minasy-syaithânir-rajîm.

Artinya: " “Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu untuknya (bayi perempuan) dan untuk keturunannya dari setan yang terkutuk.”

b. Bayi laki-laki

اَللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهُ بِكَ وَذُرِّيَّتَهُ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Allahumma inni u‘îdzuhu bika wa dzurriyyatahâ minasy-syaithânir-rajîm.

Artinya: " “Ya Allah, aku memohon perlindungan kepada-Mu untuknya (bayi laki-laki) dan untuk keturunannya dari setan yang terkutuk.”

2. Doa bayi baru lahir untuk meminta perlindungan dari setan, binatang pengganggu, dan 'ain

Ibnu Abbas bercerita bahawa Nabi Muhammad ﷺ membacakan doa perlindungan bagi cucu beliau, Hasan dan Husein. Kalimat yang dibaca beliau yaitu:

أُعِيذُكُمَا بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ، مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ، وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

U‘îdzukumâ bikalimâtillâhi at-tâmmati, min kulli syaithânin wa hâmmatin, wa min kulli ‘aynin lâmmatin.

Aku memohon perlindungan dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna, dari semua godaan setan dan binatang pengganggu serta dari pAndangan mata buruk. (HR. Abu Daud 3371, dan dishahihkan al-Albani).

Kalimat doa di atas untuk anak laki-laki. Jika hendak mengucapkannya bagi anak perempuan, ganti kata di awal kalimat "U'idzuka..." menjadi "U'idzuki...".

3. Memperdengar azan dan ikamah di telinga bayi

Doa untuk anak baru lahir selanjutnya dengan memperdengarkan azan dan iqamah. Kalimat azan diperdengarkan pada telinga kanan bayi dan ikamah ditelinga kiri, dengan bacaan yang sama untuk memanggil dan memulai salat.

Dari Abi Rafi, ia berkata "Aku melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.mengadzani telinga Al-Hasan bin Ali ketika dilahirkan oleh Fatimah, dengan adzan shalat (HR. Abu Daud, At-Tirmidzi, dan Al-Hakim. Al-Hakim menilai hadis ini sahih dan At-Tirmidzi mengkategorikannya hasan shahih).

Mengutip NU Online, Imam An-Nawawi dalam kitab Al Majmu' mengatakan, "Disunnahkan mengumandangkan adzan pada telinga bayi saat ia baru lahir, baik bayi laki-laki maupun perempuan, dan adzan itu menggunakan lafadz adzan shalat. Sekelompok sahabat kita berkata: 'Disunnahkan mengadzani telinga bayi sebelah kanan dan mengikamati telinganya sebelah kiri, sebagaimana iqamah untuk shalat'." (Yahya bin Syaraf An-Nawawi, Al-Majmu’, juz 8, hlm. 442).

4. Doa bayi baru lahir untuk meminta keberkahan

Salah satu doa meminta keberkahan untuk bayi baru lahir bisa menggunakan lafal yang pernah dibacaan ulama tabi'in Hasan Al Bashri ketika mendoakan anak dari seseorang. As Suyuthi dalam “Wushul Al Amani bi Ushulit Tahani” berkata. riwayat dikeluarkan oleh Ibnu ‘Asakir dari Kultsum Ibnu Jausyan.

Kultsum Ibnu Jausyan berkata, “Seseorang pernah mendatangi Al Hasan dan orang tersebut baru saja dilahirkan seorang anak. … Lalu orang tadi berkata, “Wahai Abu Sa’id (ia menyeru Al Hasan,-pen), apa yang akan engkau ucapkan?”. Al Hasan lalu mengatakan:

بُورِكَ لَكَ فِي الْمَوْهُوبِ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ

Buurika laka fil mauhubi, wa syakarta al waahib, wa ruziqta birrahu wa balagho asyuddahu

Artinya: "Semoga anak yang diberikan kepadamu diberkahi. Semoga engkau pun bersyukur kepada Sang Pemberi, semoga engkau dikaruniai kebaikannya, dan dia dapat mencapai dewasa."

Doa selanjutnya yang bisa dibacakan dengan yaitu:

جَعَلَهُ اللهُ مُبَارَكًا عَلَيْكَ وَعَلَى أُمَّةِ مُحَمَّدٍ

Ja’alallahu mubaarokan ‘alaika wa ‘ala ummati Muhammadin

Artinya: "Semoga Allah memberinya keberkahan untukmu dan untuk umat Muhammad shallallahu ’alaihi wa sallam".

5. Doa buat anak baru lahir bagi orang lain yang memberikan ucapan selamat

Orang lain yang hendak memberikan ucapan selamat bagi keluarga yang baru saja memiliki bayi, sebaiknya juga menyertakan doa ketika bertemu. Al Husain bin Ali radhiyallahu anhu mengajarkan ucapan selamat seperti berikut:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ فِي الْمَوْهُوبِ لَكَ، وَشَكَرْتَ الْوَاهِبَ، وَبَلَغَ أَشُدَّهُ، وَرُزِقْتَ بِرَّهُ

Barokallahu laka fil mawhuubi laka wa syakarta al waahib, wa balagho asyuddahu, wa ruziqta birrohu

Artinya: "Semoga Allah memberkahimu anak yang diberikan kepadamu. Semoga engkau pun bersyukur kepada Sang Pemberi, dan dia dapat mencapai dewasa, serta engkau dikaruniai kebaikannya."

Selanjutnya, orang yang diberikan ucapan selamat dan doa tersebut hendaknya membalas dengan perkataan:

بَارَكَ اللَّهُ لَكَ، وَبَارَكَ عَلَيْكَ، وَجَزَاكَ اللَّهُ خَيْرًا، وَرَزَقَكَ اللَّهُ مِثْلَهُ، أَوْ أَجْزَلَ اللَّهُ ثَوَابَكَ

Barokallahu laka wa baroka ‘alaika wa jazakallahu khoiron wa rozaqokallahu mitslahu aw ajzalallahu tsawabak”

Artinya: Semoga Allah juga memberkahimu dan melimpahkan kebahagiaan untukmu. Semoga Allah membalasmu dengan sebaik-baik balasan, mengaruniakan kepadamu sepertinya dan melipatgandakan pahalamu."

Doa Syukuran Kelahiran Anak

Syukuran kelahiran anak dalam Islam dikenal dengan akikah. Akikah yaitu menyembelih hewan kurban tepat pada 7 hari kelahiran bayi. Jumlah hewan yang disembelih adalah dua ekor kambing bagi bayi lali-laki dan satu ekor untuk perempuan.

Ketika dilakukan akikah, juga diikuti pemberian nama dan mencukur rambut bayi. Ada beberapa doa bayi baru lahir terkait dengan pelaksanaan akikah yaitu:

1. Doa saat mencukur rambut bayi saat akikah

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ أَللهم نُوْرُ السَّمَاوَاتِ وَنُوْرُالشَّمْسِ وَالْقَمَرِ, اللهم سِرُّ اللهِ نُوْرُ النُّبُوَّةِ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهِ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Bismillâhirrahmânirrahîm. Alhamdulillâhirabbil ‘âlamîn. Allâhumma nûrus samâwâti wa nûrusy syamsyi wal qamari, Allâhumma sirrullâhi nûrun nubuwwati Rasulullâhi Shallallâhu ‘alaihi wasallam walhamdulillâhi Rabbil ‘âlamin.

Artinya: Dengan menyebut asma Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam, Ya Allah, cahaya langit, matahari dan rembulan. Ya Allah, rahasia Allah, cahaya kenabian, Rasululullah SAW, dan segala puji Bagi Allah, Tuhan semesta alam.

2. Doa meniup ubun-ubun bayi usai dicukur

اللَّهُمَّ إِنِّي أُعِيذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيمِ

Allâhumma innî u’îdzuhâ bika wa dzurriyyatahâ minasy syaithânir rajîm.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku memohon perlindungan untuk dia dan keluarganya dari setan yang terkutuk.

3. Doa walimatulaqiqah

اللهم احْفَظْهُ مِنْ شَرِّالْجِنِّ وَالْإِنْسِ وَأُمِّ الصِّبْيَانِ وَمِنْ جَمِيْعِ السَّيِّئَاتِ وَالْعِصْيَانِ وَاحْرِسْهُ بِحَضَانَتِكَ وَكَفَالَتِكَ الْمَحْمُوْدَةِ وَبِدَوَامِ عِنَايَتِكَ وَرِعَايَتِكَ أَلنَّافِذَةِ نُقَدِّمُ بِهَا عَلَى الْقِيَامِ بِمَا كَلَّفْتَنَا مِنْ حُقُوْقِ رُبُوْبِيَّتِكَ الْكَرِيْمَةِ نَدَبْتَنَا إِلَيْهِ فِيْمَا بَيْنَنَا وَبَيْنَ خَلْقِكَ مِنْ مَكَارِمِ الْأَخْلَاقِ وَأَطْيَبُ مَا فَضَّلْتَنَا مِنَ الْأَرْزَاقِ اللهم اجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الْعِلْمِ وَأَهْلِ الْخَيْرِ وَأَهْلِ الْقُرْآنِ وَلَا تَجْعَلْنَا وَإِيَّاهُمْ مِنْ أَهْلِ الشَّرِ وَالضَّيْرِ وَ الظُّلْمِ وَالطُّغْيَانِ

Allâhummahfadzhu min syarril jinni wal insi wa ummish shibyâni wa min jamî’is sayyiâti wal ‘ishyâni wahrishu bihadlânatika wa kafâlatika al-mahmûdati wa bidawâmi ‘inâyatika wa ri’âyatika an-nafîdzati nuqaddimu bihâ ‘alal qiyâmi bimâ kalaftanâ min huqûqi rububiyyâtika al-karîmati nadabtanâ ilaihi fîmâ bainanâ wa baina khalqika min makârimil akhlâqi wa athyabu mâ fadldlaltanâ minal arzâqi. Allâhummaj’alnâ wa iyyâhum min ahlil ‘ilmi wa ahlil khairi wa ahlil qur`âni wa lâ taj’alnâ wa iyyâhum min ahlisy syarri wadl dloiri wadz dzolami wath thughyâni.

Artinya: Ya Allah, jagalah dia (bayi) dari kejelekan jin, manusia ummi shibyan, serta segala kejelekan dan maksiat. Jagalah dia dengan penjagaan dan tanggungan-Mu yang terpuji, dengan perawatan dan perlindunganmu yang lestari. Dengan hal tersebut aku mampu melaksanakan apa yang Kau bebankan padaku, dari hak-hak ketuhanan yang mulia. Hiasi dia dengan apa yang ada diantara kami dan makhluk-Mu, yakni akhlak mulia dan anugerah yang paling indah. Ya Allah, jadikan kami dan mereka sebagai ahli ilmu, ahli kebaikan, dan ahli Al-Qur’an. Jangan kau jadikan kami dan mereka sebagai ahli kejelekan, keburukan, aniaya, dan tercela.

Baca juga artikel terkait DOA atau tulisan lainnya dari Dhita Koesno

tirto.id - Edusains
Penulis: Dhita Koesno
Editor: Addi M Idhom
Penyelaras: Ilham Choirul Anwar & Ilham Choirul Anwar