tirto.id - Bulan purnama yang hadir di setiap pertengahan bulan pada kalender hijriah dapat disyukuri dengan cara berdoa dan memuji Allah.
Bulan adalah benda langit yang sangat penting dalam penentuan pergantian bulan dalam kalender hijriah. Salah satu manfaatnya setiap tahun yaitu untuk mengetahui datangnya bulan Ramadhan dan Syawal yang menjadi penentu awal dimulainya puasa wajib maupun hari raya Idul Fitri.
Sistem penanggalan hijriah ini diprakarsai Khalifah Umar bin Khattab radhiyallahu 'anhu. Penghitungannya kala itu dimulai pada tahun hirahnya Nabi Muhammad shalallahu 'alaihi wa sallam dari Makkah ke Madinah. Usia hari dalam kalender ini bervariasi antara 29 atau 30 hari setiap bulannya.
Kalender hijriah menggunakan periode sinodis, yaitu selang watu yang diperlukan dari salah satu fase bulan untuk kembali ke fase yang sama.
Fase bulan yang digunakan untuk menentukan awal bulan adalah penampakan hilal. Ini adalah bulan sabit pertama setelah konjungsi. Dan, hilal dapat langsung dilihat dengan mata telanjang tanpa menggunakan alat pantau seperti teleskop.
Kendati demikian, kadang hilal juga tidak bisa diamati secara langsung. Beberapa penyebabnya yaitu kecerahan langit malam, posisi geografis pengamat di muka bumi, hingga kebergantungan terhadap waktu penamakan hilal dari saat konjungsi.
Kalender Islam akan menentukan perhitungan umur satu bulan dari penampakan hilal saat ini, sampai ke penampakan hilal berikutnya.
Cahaya hilal yang masih berusia muda sangat lemah. Tapi, jika sudah memasuki pertengahan bulan dan masuk ke fase purnama, cahaya bulan menjadi sangat indah. Di saat itulah cahayanya sangat kuat dan penampakan terlihat paling sempurna bulatnya.
Peristiwa gerhana bulan juga diawali dari fase purnama ini sehingga proses tertutupnya bayangan bulan oleh bumi bisa diamati dengan jelas. Dan, umat Islam disunnahkan melakukan shalat gerhana, termasuk ketika terjadi gerhana matahari.
Bacaan Doa Saat Melihat Bulan Purnama
Ketika melihat keindahan bulan purnama sebaiknya turut diikuti dengan ucapan memuji Allah mau pun berdoa. Ini sebagai bentuk tanda syukur.
Salah satu doa yang bisa diamalkan, sebagaimana yang dikutip dari laman NU Online, yaitu sebagai berikut:
اَللَّهُمَّ أَهِلَّهُ عَلَيْنَا بِالْأَمْنِ وَالْإِيْمَانِ وَالسَّلَامَةِ وَالإِسْلَامِ. هِلَالُ خَيْرٍ وَرُشْدٍ
Bacaan Latin: "Allâhumma ahillahu ‘alainâ bil amni wal îmâni was salâmati wal islâmi. Hilâlu khairin wa rusydin."
Artinya, “Wahai Tuhanku, terangkanlah ini bulan di atas kami dengan sentosa, iman, selamat, dan islam. Ini bulan menerangkan kebaikan dan petunjuk,” (dapat dilihat pada Sayid Utsman bin Yahya, Maslakul Akhyar, Cetakan Al-‘Aidrus, Jakarta).
Doa tersebut dapat dibaca tiga kali. Lalu, setelah itu diakhiri dengan mengucap kalimat “Alhamdulillah”. Dengan membaca doa ini diharapkan akan memperoleh keberkahan dari rasa syukur kepada Allah.
Penulis: Ilham Choirul Anwar
Editor: Yulaika Ramadhani