Reja Hidayat

Reja Hidayat

Reja Hidayat adalah seorang jurnalis yang telah berkarir selama 9 tahun. Ia telah menulis berbagai isu kebijakan publik, hak asasi manusia, lingkungan, ekonomi hukum dan politik di Geotimes. Sejak 2016, ia bekerja untuk tirto.id, sebuah media online berbasis multimedia, dan telah bekerja sebagai Indept Reporting Journalist selama 6 tahun. Ia memiliki keahlian dalam data visualization, OSINT Researcher, dan writing. Sejak Januari 2023, ia menjadi editor news tirto.id. Dengan pengalaman dan keahliannya, Reja mampu menghasilkan konten yang kompleks dan bervariasi.

Indeks Tulisan

BNPB Pusat Telah Kirim Bantuan Logistik ke Lokasi Gempa Aceh
Hard news
Rabu, 7 Des 2016

BNPB Pusat Telah Kirim Bantuan Logistik ke Lokasi Gempa Aceh

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Pusat mengaku telah mengirim bantuan logistik ke Aceh. Bantuan itu dikoordinasikan dengan Kementerian/Lembaga dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD).
Pidie Jaya Butuh Alat Berat untuk Evakuasi Korban
Hard news
Rabu, 7 Des 2016

Pidie Jaya Butuh Alat Berat untuk Evakuasi Korban

Gempa bumi dengan kekuatan 6,4 skala Richter yang mengguncang Kabupaten Pidie Jaya, Aceh, Rabu (7/12/2016) pada pukul 05.03 wib menyebabkan 25 orang meninggal dunia. Jumlah tersebut kemungkinan masih terus bertambah karena proses evakuasi sedang dilakukan.
Jumlah Sementara Korban Meninggal Gempa Aceh 25 Orang
Hard news
Rabu, 7 Des 2016

Jumlah Sementara Korban Meninggal Gempa Aceh 25 Orang

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Pidie Jaya, sedikitnya 25 warga termasuk delapan anak-anak meninggal dunia. Sementara puluhan lainnya menderita luka-luka.
Bangunan di Pidie Jaya Tak Didesain Tahan Gempa
Hard news
Rabu, 7 Des 2016

Bangunan di Pidie Jaya Tak Didesain Tahan Gempa

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menilai selain besarnya kekuatan gempa di daratan Pidie Jaya yang mencapai 6,7 SR, bangunan juga tidak didesain tahan gempa.
10 Aktivis yang Ditangkap Ditetapkan Tersangka
Hard news
Jumat, 2 Des 2016

10 Aktivis yang Ditangkap Ditetapkan Tersangka

Kepolisian Republik Indonesia menetapkan 10 orang yang ditangkap pada Jumat (2/12/2016) pagi sebagai tersangka.
Polri Konfirmasi Tangkap 10 Orang Terkait Makar dan UU ITE
Hard news
Jumat, 2 Des 2016

Polri Konfirmasi Tangkap 10 Orang Terkait Makar dan UU ITE

Kepolisian Republik Indonesia mengkonfirmasi telah menangkap 10 orang yang diduga melakukan makar dan pelanggaran Undang-Undang ITE.
Kabar Makar dan Pemakzulan Selimuti GNPF MUI
Mild report
Jumat, 2 Des 2016

Kabar Makar dan Pemakzulan Selimuti GNPF MUI

"Kalau saya terburu-buru dan punya ambisi kekuasaan dan ambisi politik, kalau GNPF punya ambisi itu, mungkin saat ini bisa kita Mesir-kan Indonesia," kata Bachtiar Natsir
Manuver Jenderal Tito Meredam Aksi 2 Desember
Indepth
Jumat, 2 Des 2016

Manuver Jenderal Tito Meredam Aksi 2 Desember

Kapolri Tito Karnavian bertemu banyak kelompok dan tokoh untuk meredam Aksi 2 Desember. Puncaknya saat bertemu tokoh-tokoh GNPF MUI di kantor MUI.
Indepth
Jumat, 2 Des 2016

"Nggak Ada Kepentingan Politik, MUI Hanya Keagamaan"

K.H. Ma'ruf Amin menyangkal MUI telah memberi legitimasi terhadap aksi 4 November maupun aksi 2 Desember. Tidak ada politik hanya kepentingan keagamaan saja, katanya.
Membuka Pintu Rumah dengan E-KTP
Mild report
Senin, 28 Nov 2016

Membuka Pintu Rumah dengan E-KTP

Kunci rumah berbasis KTP elektronik masih mahal untuk diproduksi massal, walau jauh lebih aman. Bagaimana cara kerja KTP Eelektronik sebagai kunci rumah?
Menekan Risiko Buruk Kanker Serviks Sejak Dini
Mild report
Minggu, 27 Nov 2016

Menekan Risiko Buruk Kanker Serviks Sejak Dini

Kanker serviks menjadi ancaman bagi generasi muda di Indonesia. Penyakit ini bisa menghinggapi remaja perempuan sejak dini. Campur tangan pemerintah dibutuhkan untuk menekan risiko buruk kanker serviks.
Mereka Memblokir Situs Melalui Proses Pengadilan
Mild report
Rabu, 23 Nov 2016

Mereka Memblokir Situs Melalui Proses Pengadilan

Pemblokiran situs tidak hanya dilakukan Indonesia. Berbagai negara di dunia juga melakukan hal yang sama, hanya dengan proses yang berbeda. Pakistan dan Australia mempergunakan mekanisme peradilan sebelum mengeksekusi pemblokiran.
Mencari Mekanisme Pemblokiran yang Tepat
Mild report
Rabu, 23 Nov 2016

Mencari Mekanisme Pemblokiran yang Tepat

Pemerintah memiliki dasar hukum dalam melakukan pemblokiran sebuah situs. Hanya saja, prosedur pemblokirannya masih dianggap memiliki banyak celah. Dalam hal ini, pemerintah masih harus belajar dari praktik di negara lain.
Ketika Pemerintah Makin Digdaya Memblokir Situs   
Indepth
Rabu, 23 Nov 2016

Ketika Pemerintah Makin Digdaya Memblokir Situs   

Pemerintah memblokir 11 situs yang dituding menyebarkan konten negatif berbau provokasi. UU ITE yang baru saja direvisi memberi wewenang lebih luas bagi pemerintah untuk melakukan pemblokiran. Para pengelola situs tak diberi kesempatan untuk memberikan penjelasan.
Selasa, 22 Nov 2016

"Kami Tidak Pernah Mendapat Pemberitahuan soal Pemblokiran"

Pemerintah memblokir portal berita yang dituding menebar kebencian, provokasi, menebar persoalan Suku, Agama, Ras dan Antargolongan (SARA), atau kebencian. Salah satunya Suarapapua.com. Benarkah situs tersebut menyebarkan provokasi?
Mild report
Kamis, 17 Nov 2016

"Dengan Kondisi Ini, Orang Bisa Bersimpati kepada Ahok"

Polisi menetapkan Basuki Tjahaja Purnama sebagai tersangka dalam kasus dugaan penistaan agama. Menariknya, Ahok tak berniat mengajukan gugatan praperadilan meski memiliki hak untuk melakukannya.
Bola Liar Antasari Azhar
Mild report
Jumat, 11 Nov 2016

Bola Liar Antasari Azhar

Sejak menjabat sebagai Ketua KPK, Antasari Azhar banyak melakukan gebrakan. Besan mantan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menjadi bidikan Antasari dalam pengungkapan kasus korupsi. Karena dianggap bola liar oleh beberapa kalangan, skenario buat menjatuhkan Antasari Azhar dilakukan.
Menanti Antasari Bernyanyi
Indepth
Jumat, 11 Nov 2016

Menanti Antasari Bernyanyi

Berkali-kali Antasari Azhar membantah tuduhan pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Berbagai upaya mencari keadilan telah dilakukan, tetapi Mahkamah Agung tak mengubah putusan pengadilan negeri. Kini Antasari bebas bersyarat dan mengajukan grasi ke Presiden agar dia segera bebas murni. Akankah dia membuka kasusnya?
Mild report
Jumat, 11 Nov 2016

"Saya Tidak Mau Membuat Gaduh Lagi"

Antasari Azhar akhirnya bebas setelah menjalani hukuman 7,5 tahun dalam kasus pembunuhan Nasrudin Zulkarnaen. Antasari mengaku sudah ikhlas menjalani hukuman negara, dan tidak berniat lagi membuat kegaduhan di negeri ini dengan mengungkap secara gamblang dugaan rekayasa kasusnya.
Kalah dalam Proses Hukum, Antasari Enggan Bongkar Kasusnya
Hard news
Kamis, 10 Nov 2016

Kalah dalam Proses Hukum, Antasari Enggan Bongkar Kasusnya

Setelah bebas bersyarat pada hari ini, Kamis (10/11/2016), Antasari Azhar dengan tegas menolak untuk melanjutkan lagi kasusnya meski kasus Antasari dinilai punya banyak kejanggalan. Ia mengaku lelah karena selalu kalah dalam upaya hukum.