Menuju konten utama

Jumlah Sementara Korban Meninggal Gempa Aceh 25 Orang

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Pidie Jaya, sedikitnya 25 warga termasuk delapan anak-anak meninggal dunia. Sementara puluhan lainnya menderita luka-luka.

Jumlah Sementara Korban Meninggal Gempa Aceh 25 Orang
Korban gempa 6,4 SR yang mengguncang Aceh pada Rabu, (7/12) pukul 05.03 WIB masih terjebak di dalam reruntuhan. Diduga banyak masyarakat yang tidak sempat menyelamatkan diri pada saat gempa terjadi. [Foto/dok.istimewa]

tirto.id - Masyarakat Kabupaten Pidie Jaya, Aceh berbondong-bondong menyelamatkan diri dari guncangan gempa bumi 6,4 skala richter pada Rabu (7/11/2016). Pusat gempa di darat, 18 KM Timur Laut Kabupaten Pidie Jaya ini tak jauh berbeda dengan gempa yang melanda Aceh pada tahun 2004.

"Pada saat kejadian memang terjadi kepanikan yang luar biasa. Mereka trauma kejadian tsunami Aceh tahun 2004," kata Muslim, masyarakat Meuruedu, Pidie Jaya saat dihubungi tirto.id, Jakarta, Rabu (7/11/2016).

Muslim menjelaskan saat terjadi gempa pada pukul 5 pagi, langsung terjadi pemadaman listirk sehingga masyarakat menyelamatkan diri dalam kondisi kegelapan.

"Ya (kasusnya hampir sama gempa tahun 2004). Tapi untungnya sinyal telepon tidak bermasalah . Kalau pada tahun 2004 saat tsunami, listrik dan sinyal hp langsung padam," katanya.

Laporan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPPD) Pidie Jaya, sedikitnya 25 warga termasuk delapan anak-anak meninggal dunia. Sementara puluhan lainnya menderita luka-luka.

Sementara Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Moch Riyadi, pada siaran pers yang diterima tirto.id, Rabu (7/12), menyampaikan berdasarkan hasil analisis peta tingkat guncangan menunjukkan bahwa dampak gempa bumi berupa guncangan kuat terjadi di daerah Busugan, Meukobrawang, Pangwabaroh, Meukopuue, Tanjong, Meukorumpuet, Panteraja, Angkieng, dan Pohroh pada skala intensitas III SIG-BMKG (VI MMI).

Baca juga artikel terkait GEMPA ACEH atau tulisan lainnya dari Agung DH

tirto.id - Sosial budaya
Reporter: Reja Hidayat
Penulis: Agung DH
Editor: Agung DH