tirto.id - Sejumlah atlet yang akan berlaga di Olimpiade Rio 2016 mengungkapkan kekhawatirannya terhadap penyebaran virus Zika yang belum sepenuhnya tertangani di Brasil. Beberapa ada yang akan berangkat tanpa menyertakan pasangan atau anggota keluarga mereka. Bahkan ada yang memutuskan untuk mengundurkan diri dari ajang empat tahunan itu.
Mantan juara dunia bulu tangkis asal China, Wang Yihan, merasa trauma atas insiden gigitan serangga mirip nyamuk saat bertanding di turnamen Australia Terbuka, Rabu (8/6/2016). Virus Zika disebarkan oleh nyamuk, serupa dengan penyebaran virus malaria atau demam berdarah.
"Rasanya gatal, dan keringat membuatnya makin sakit. Saya tidak tahu jenis serangga apa itu. Tapi tampaknya bukan nyamuk, tapi serangga itu menggigit saat saya tidur," kata pebulutangkis berusia 28 tahun itu setelah pertandingan putaran pertama melawan pemain Skotlandia, Kirsty Gilbour, di Sydney, sebagaimana dikutip Reuters.
Juara lompat jauh Greg Rutherford menanggapi kondisi penyebaran virus berbahaya itu dengan lebih ekstrem. Rutherford menyatakan bahwa sebelum ke Brazil ia akan membekukan spermanya sebagai antisipasi agar tidak ada masalah karena ingin punya anak lagi. Virus Zika memang berakibat pada rusaknya janin pada ibu yang hamil serta pada perkembangan si bayi.
Meski terkesan beresiko, namun kasus Zika tidak menghentikan kontingen China untuk menampilkan atlet-atlet terbaik mereka agar dapat kembali menyapu bersih lima medali emas Olimpiade seperti yang mereka lakukan di Inggris. Wang tetap berangkat ke Rio untuk membalas kekalahan atas rekan senegaranya, Li Xuerui, di Olimpiade 2012 di London.
"Ya, menurut saya semua orang memang berpikir soal Zika. Tapi kami telah diberi tahu mengenai pencegahannya, seperti memakai krim pelindung dan tetap di tempat tertutup. Saya mereka kecewa saat itu (kalah dari Li Xerui) meskipun yang meraih emas juga adalah rekan senegara sendiri," katanya.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sudah memberi peringatan atas kondisi tersebut, namun otoritas pemerintah Brasil tak bergeming. WHO sudah pernah meminta untuk mempertimbangkan lagi waktu dan lokasi penyelenggaraan Olimpiade 2016, namun Leonardo Picciani selaku Menteri Olahraga Brasil menegaskan bahwa pesta olahraga itu akan tetap berjalan sesuai jadwal.
“Itu tidak mungkin. Tidak ada peluang. Brasil mengikuti semua rekomendasi dari WHO dalam perlawanan terhadap virus. Otoritas Brasil berhasil dalam upaya perlawanan ini, kami mengalami penurusan besar untuk kasus ini,” klaim Picciani pada Selasa (7/6/2016) lalu saat mengunjungi London.
Penulis: Akhmad Muawal Hasan
Editor: Iswara N Raditya