tirto.id - PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) memastikan seluruh layanan dan fasilitas penyeberangan siap untuk mendukung kelancaran perjalanan masyarakat menyambut libur Natal 2024 dan Tahun Baru 2025 (Nataru).
Direktur Utama ASDP, Heru Widodo, mengatakan persiapan matang menjelang angkutan Nataru 2024/2025 telah dilakukan termasuk sosialisasi aktif pembelian tiket ferry secara online melalui layanan aplikasi Ferizy.
Heru mengatakan ASDP memiliki aplikasi Ferizy yang memudahkan calon penumpang, khususnya yang dapat diakses dalam perjalanan jelang liburan Nataru mendatang. Saat ini, kata dia, sudah tidak ada lagi penjualan tiket go-show di pelabuhan, sehingga pengguna jasa agar membeli tiket via aplikasi atau mitra resmi Ferizy.
"Kini tiket sudah bisa dibeli H-60 keberangkatan. Mohon, pastikan Anda sudah bertiket paling lambat H-1 keberangkatan dan tiba di pelabuhan sesuai dengan jadwal yang tertera pada e-ticket,” kata Heru, dalam keterangan tertulisnya, Selasa (17/12/2024).
Heru juga meminta agar pengguna jasa memastikan data diri terisi dengan benar dan sesuai ketika melakukan reservasi tiket. Hal itu diperlukan untuk memastikan data tercatat di manifest, sehingga mempermudah proses klaim asuransi.
Jadwal pelaksanaan dan prediksi puncak pergerakan libur Nataru sendiri di 13 Lintas Pantauan Nasional diperkirakan terjadi pada 22-23 Desember 2024. Selanjutnya, prediksi puncak pergerakan libur Tahun Baru 2025 pada 30 dan 31 Desember, sedangkan prediksi puncak arus balik terjadi pada 1-2 Januari 2025.
Selain itu, dari segi kesiapan sarana dan pra sarana, ASDP telah meningkatkan kapasitas pelabuhan yang semula 5.526 kendaraan kecil pada tahun 2023 di Pelabuhan Merak menjadi 6.026 kendaraan kecil pada periode tahun ini.
Sementara di Pelabuhan Ketapang, kapasitas pelabuhan meningkat yang semula 1.570 kendaraan kecil menjadi 1.670 kendaraan kecil ditambah dengan lahan Bulusan.
Heru mengatakan penambahan kapasitas area parkir dan kapasitas dermaga turut dipersiapkan di Pelabuhan Merak, tepatnya pada Dermaga II yang semula 3.000 GRT menjadi 10.000 GRT yang mampu menampung sekitar 836 kendaraan kecil serta integrasi dengan Pelabuhan Indah Kiat sekitar 500 parkir kendaraan kecil.
Ia menyebut untuk optimalisasi kelancaran operasional di Pelabuhan Ketapang, dilakukan pemindahan lintasan Ketapang-Lembar menjadi Jangkar-Lembar serta pemanfaatan lahan parkir Dermaga Bulusan Pelabuhan Ketapang yang mampu menampung sekitar 400 unit kendaraan kecil.
Dalam memastikan kelancaran operasional, ASDP juga telah melaksanakan simulasi Tactical Floor Game (TFG) bersama Korlantas Polri, BMKG, dan para pemangku kepentingan lainnya. Simulasi ini bertujuan untuk menguji kesiapan operasional di pelabuhan utama, termasuk pelaksanaan skenario tiba-bongkar-berangkat (TBB) agar seluruh proses berjalan lancar.
Sementara itu, Corporate Secretary ASDP, Shelvy Arifin, menambahkan pihaknya terus berkoordinasi dengan BPTD, KSOP, dan operator pelayaran untuk memastikan kapal operasi berkapasitas besar dan handal.
“Di Merak dan Bakauheni dalam kondisi normal telah disiapkan 28 unit kapal dan disediakan 32 kapal pada kondisi puncak. Sedangkan di Ketapang dan Gilimanuk telah disiapkan 28 kapal siap operasi dan 34 unit kapal untuk kondisi puncak arus,” kata Shelvy.
Shelvy mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan stakeholder terkait untuk memastikan tidak adanya praktik agen liar (calo) di sekitar pelabuhan.
"ASDP terus mengimbau kepada pengguna jasa untuk mempersiapkan perjalanan jauh-jauh hari, memastikan kondisi fisik dan kendaraan dalam keadaan prima demi keamanan dan kenyamanan selama menikmati liburan Nataru yang seru bersama ASDP," pungkasnya.
Penulis: Fransiskus Adryanto Pratama
Editor: Anggun P Situmorang