Menuju konten utama

Arti Penampahan Galungan Jelang Hari Raya Galungan 8 Juni 2022

Makna Penampahan Galungan 2022 upacara jelang Galungan 8 Juni.

Arti Penampahan Galungan Jelang Hari Raya Galungan 8 Juni 2022
Calon pembeli memilih pernak-pernik perlengkapan sesajen berbahan daun lontar menjelang Hari Raya Galungan di Desa Kapal, Badung, Bali, Sabtu (20/7/2019). ANTARA FOTO/Nyoman Hendra Wibowo/nym/hp.

tirto.id - Hari Raya Galungan 2022 jatuh pada Rabu, 8 Juni 2022. Sebelum Hari Raya Galungan, umat Hindu di Bali merayakan Upacara Penampahan Galungan.

Kata "penampahan" berasal dari kata “nampah atau nampeh” kemudian menjadi “nampa” yang berarti mempersembahan. Dikutip dari website resmi Desa Dalung, kata "nampa" berkembang menjadi "namya" yang artinya sembah.

Lantas, secara definitif penampahan berarti mengembalikan ke sumbernya atau dalam kamus Kawi-Bali disebut somya. Kendati begitu, ada juga yang memahami kata “nampah” dengan sembelih.

Pemahaman kata sembelih itu disebabkan karena pada Upacara Penampahan Galungan, umat Hindu Bali banyak menyembelih babi. Heman yang dipercaya sebagai simbol dari kemalasan itu diapakai untuk sesaji lawar atau persembahan kepada sang kala tiga amangkurat. Lantas, apa itu Upacara Penampahan Galungan?

Apa Itu Penampahan Galungan?

Upacara Penampahan Galungan dipercaya sebagai hari turunnya dari Sang Kala Tiga yang paling sangat keras dan sangat ganas yang berupa Sang Kala Tiga Amangkurat.

Dipercaya pula bahwa pada hari itu, Sang Kala Tiga Amangkurat bisa menggoda manusia apabila manusia kurang waspada. Jika demikian, umat manusia akan menghadapi konflik, kesedihan, dan kekacauan yang bertentangan dengan dharma.

Adapula yang meyakini kalau Penampahan Galungan merupakan upacara untuk mempersiapkan perayaan Galungan dengan memotong ayam dan babi sebagai wujud dari memotong sifat buruk manusia.

Pemilihan ayam dan babi itu sesungguhnya sebagai simbol untuk menyembelih sifat-sifat serakah dan suka bertengkar yang dilambangkan dengan ayam, sementara sifat malas dilambangkan dengan babi.

Infografik SC Penampahan Galungan

Infografik SC Penampahan Galungan. tirto.id/Fuad

Dengan demikan, upacara Penampahan Galungan bertujuan agar umat manusia bisa terhindar dari kesalahan-kesalahan yang dapat membawanya kepada malapetaka.

Dalam wujud ritual, Penampahan Galungan dirayakan dengan upacara Natab Sesayut Penampahan atau Sesayut Pamyak Kala Laramelaradan.

Upacara Natab Sesayut Penampahan memiliki makna untuk mengingatkan umat manusia agar membangun kekuatan Wiweka Jnyana yang berarti, membangun kekuatan diri agar mampu membedakan mana yang benar dan mana yang salah.

Menurut laman resmi Desa Tamanbali, upacara Penampahan Galungan sebaiknya tidak hanya dirayakan dengan pesta saja, tapi juga dengan melakukan perenungan hidup yang mendalam.

Pada Upacara Penampahan Galungan, umat Hindu Bali akan memasang penjor. Penjor merupakan simbol dari Naga Basuki yang artinya kesejahteraan dan kemakmuran.

Pemasangan penjor ditujukan sebagai ucapan terima kasih kehadapan Hyang Widhi Wasa dalam prabawa-NYA sebagai Hyang Giripati. Kendati begitu, sekarang tidak sedikit orang yang memasang penjor sebelum Penampahan Galungan karena adanya alasan kesibukan atau kekurangan orang.

Baca juga artikel terkait GALUNGAN 2022 atau tulisan lainnya dari Ega Krisnawati

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Ega Krisnawati
Penulis: Ega Krisnawati
Editor: Dipna Videlia Putsanra