tirto.id - Tim SAR gabungan memperluas area pencarian helikopter NBO 105 yang jatuh di perairan Manggar, Belitung Timur. Mereka masih mencari keberadaan pilot helikopter dengan nomor registrasi P-1103 milik Baharkam Polri.
Kepala Badan Pemeliharaan Keamanan (Kabaharkam) Polri Komjen Pol. Arief Sulistyono menyebutkan area pencarian diperluas hingga radius 16,5 mil laut dari lokasi diduga jatuhnya helikopter tersebut.
"Berbagai kemungkinan kami lakukan dan teman-teman SAR di lokasi pencarian sudah mempersiapkan segala sesuatunya," kata Arief dikutip dari Antara, Kamis (1/12/2022).
Pertimbangan memperluas lokasi pencarian berdasarkan temuan jenazah ketiga kru helikopter atas nama Aipda Joko Modu selaku kopilot pelaksana. Jasad Modu ditemukan oleh nelayan di Perairan Manggar pada posisi 03 02’ 57,1” Lintang Selatan, 108 30’ 17,7 Bujur Timur dengan radial 150 derajat/16,5 mil laut dari lokasi kejadian.
Begitu pula dari hasil analisis menggunakan peralatan bantuan dari TNI AU yang mengerahkan pesawat CN-295 serta peralatan sonar bantuan dari TNI AL berupa KRI Spica-646 dan helikopter Polri yang menemukan kemungkinan lokasi helikopter jatuh.
"Tim sudah menemukan kemungkinan-kemungkinan heli jatuh ditambah dengan temuan-temuan kepingan pesawat, kemungkinan dengan adanya arus dan angin, seperti ditemukan jenazah kru ketiga sudah bergeser sejauh 16,5 mili dari tempat kejadian ditemukan kemungkinan tempat jatuhnya," kata Arief.
Hingga Rabu (30/11/2022) malam, total sudah tiga jenazah kru helikopter NBO-105 ditemukan. Tersisa satu jenazah lagi atas nama AKP Arif Rahman Saleh selaku pilot yang masih hilang
Jasad Bripda Muhammad Khoirul Anam selaku teknisi pelaksana ditemukan pada Senin (28/11/2022); kemudian Briptu Mochammad Lasminto selaku kopilot pelaksana ditemukan pada Selasa (29/11/2022); dan jenazah ketiga atas nama Bripka Joko Mudo selaku teknisi pertama ditemukan pada Selasa (29/11/2022).
Arief mengatakan berdasarkan hasil analisis dan penelitian, kru helikopter sudah menjalankan tugas sesuai dengan standar prosedur operasi (SOP).
"Kru sudah melakukan SOP dengan benar, jadi ada dokumen ketika mereka akan berangkat sudah menggunakan jaket pelampung," kata dia.
Jenderal bintang tiga itu menambahkan bahwa pencarian kru helikopter NBO 105/P-1103 juga menghadapi tantangan cuaca yang kurang mendukung sehingga harus dengan peralatan canggih.
"Insyaallah bisa ditemukan selama cuaca mendukung karena cuaca sangat cepat sekali berubah sehingga menjadi kendala. Mudah-mudahan dengan peralatan diberikan kemudahan untuk bisa menemukan satu lagi kapten pilot," ujar Arief.
Editor: Gilang Ramadhan