tirto.id - Arab Saudi membantah telah melarang warga negara Qatar memasuki Kota Suci Mekah, setelah keputusannya memutuskan hubungan dengan negara kaya itu.
Riyadh telah mengkonfirmasi 206 orang dari Qatar melaksanakan Ibadah Umrah di Mekah setelah diperbolehkan melintasi perbatasan Salwa pada Jumat lalu (9/6/2017) lalu, demikian Antara melaporkan.
Lembaga Pemerintah Arab Saudi yang mengawasi urusan kedua masjid agung di Mekah dan Madinah telah mengkonfirmasi bahwa mereka tetap memberi layanan untuk jamaah dari semua negara di dunia, termasuk Qatar. Sehingga lembaga tersebut menampik adanya laporan yang beredar di media sosial itu.
Menurut Al Arabiya, beberapa kantor media melaporkan penolakan warga negara Qatar memasuki Mekah dan kedua masjid agung, namun kabar tersebut dibantah oleh Arab Saudi.
Setelah empat negara Arab, termasuk Arab Saudi, memutuskan hubungan diplomatik dan ekonomi dengan Qatar, para pejabat Arab Saudi mengumumkan akan menyediakan semua fasilitas dan layanan yang diperlukan oleh jamaah Qatar yang saat ini berada di Kerajaan itu.
Untuk diketahui, Arab Saudi dan beberapa negara Arab lainnya telah memutuskan hubungan dengan Qatar dengan tuduhan bahwa Doha ikut mendukung kelompok terorisme dan mencampuri urusan dalam negeri negara Arab lain. Namun hal tersebut dibantah oleh Qatar.
Selain itu, pada (5/6) lalu, Arab Saudi, Uni Arab Emirat (UAE) dan Bahrain memutuskan hubungan diplomatik mereka dengan Qatar yang disusul dengan penutupan akses udara, laut dan darat ke ketiga negara itu dan memerintahkan warga negara Qatar agar meninggalkan negara mereka dalam waktu dua pekan.
Setelah itu, sejumlah negara seperti Libia, Mesir, Yaman dan Maladewa itu telah memutuskan atau menurunkan hubungan diplomatik dengan Doha.
Penulis: Alexander Haryanto
Editor: Alexander Haryanto