Menuju konten utama

Apindo Wanti-wanti Pelemahan Rupiah Berimbas ke Pengusaha

Pelemahan rupiah terhadap dolar AS akan memengaruhi kenaikan biaya bahan bakar hingga laju impor.

Apindo Wanti-wanti Pelemahan Rupiah Berimbas ke Pengusaha
Petugas menunjukkan uang dolar AS di salah satu gerai penukaran uang asing di Jakarta, Selasa (10/10/2023). ANTARA FOTO/Bagus Ahmad Rizaldi/sgd/YU

tirto.id - Kepala Bidang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Ronald Walla mengungkap, pelemahan nilai tukar rupiah dalam beberapa bulan terakhir berisiko terhadap pengusaha.

Hal itu diungkapnya lantaran terjadinya penguatan dolar Amerika Serikat (AS) yang berpotensi menganggu biaya bahan bakar yang naik. Namun, kondisi saat ini masih relatif terkontrol.

“Memang ada risiko penguatan dolar AS sehingga rupiah juga harus menguatkan bunga agar nilai tukar rupiah ke dolar AS terkontrol dan sementara ini saya lihat juga relatively cukup terkontrol,” kata Ronald kepada Tirto, Sabtu (4/11/2023).

Ronald mengatakan, selama biaya bahan bakar tidak naik, inflasi masih bisa di kendalikan. Kemudian, ia juga mewanti-wanti jangan sampai nilai tukar rupiah menembus Rp16.500 lantaran akan memengaruhi laju barang impor.

“Ya barang impor bahan baku dan lain-lain akan terpengaruh. Kenaikan dolar AS di atas 10 persen tidak bagus, apa lagi jika bunga bank naik,” ucap dia.

Sementara itu, berdasarkan kurs referensi Bank Indonesia (BI) Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (Jisdor) menempatkan pelemahan rupiah ke posisi Rp15.946 per dolar AS pada perdagangan hari Rabu (1/11/2023).

Secara terpisah, Ketua Umum Apindo Shinta Kamdani menuturkan, pelemahan rupiah menyebabkan beban para pengusaha makin meningkat, terutama yang membutuhkan bahan baku dari hasil impor.

Melihat kondisi demikian, Shinta menyoroti beberapa pelaku usaha terpaksa menaikkan harga jual. Oleh sebab itu, ia berharap pemerintah dan Bank Indonesia segera mengambil langkah atas kondisi pelemahan rupiah yang terjadi.

Baca juga artikel terkait PELEMAHAN RUPIAH atau tulisan lainnya dari Andrian Pratama Taher

tirto.id - Bisnis
Reporter: Andrian Pratama Taher
Penulis: Andrian Pratama Taher
Editor: Restu Diantina Putri