tirto.id - Vaksinasi corona COVID-29 di Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari 2021. Pemerintah Indonesia, akan memberikan vaksin secara gratis kepada seluruh masyarakat Indonesia.
Vaksin yang digunakan dan diberikan gratis kepada masyarakat adalah vaksin Sinovac produksi Sinovac Biotech China Beijing, Cina. Vaksin ini diharapkan dapat menjadi salah satu solusi mengatasi pandemi COVID-19.
Pada vaksinasi tahap pertama ini, ada empat penerima prioritas, yaitu para medis dan paramedis, pelayanan publik, TNI/Polri, dan seluruh tenaga pendidik. Lalu, apakah ibu hamil dan menyusui bisa direkomendasikan untuk menerima vaksin?
Vaksinolog sekaligus dokter spesialis penyakit dalam dr Dirga Sakti Rambe mengatakan ibu hamil dan menyusui tidak direkomendasikan untuk mengikuti vaksinasi COVID-19.
"Saat ini vaksin COVID-19 dengan merek apapun memang belum merekomendasikan," kata dia saat diskusi virtual yang dipantau di Jakarta, Jumat (8/1/2021), sebagaimana dilansir Antara.
Hal itu disampaikannya mengingat banyaknya pertanyaan masyarakat terkait keamanan vaksinasi COVID-19 bagi ibu hamil dan menyusui.
Oleh sebab itu, masyarakat terutama kaum ibu diminta untuk menunggu terkait kelanjutan perkembangan dari vaksin yang dikembangkan oleh sejumlah negara.
Secara umum, ia mengatakan vaksin merupakan instrumen penting dalam penanganan pandemi. Perlu dipahami, pelaksanaannya membutuhkan waktu termasuk distribusi ke daerah.
Meskipun vaksin sebanyak tiga juta dosis merek Sinovac telah mendarat di Tanah Air, pelaksanaan protokol kesehatan yakni memakai masker, menjaga jarak dan mencuci tangan dengan sabun tetap wajib dilakukan.
Dengan menerapkan protokol kesehatan sekaligus pelaksanaan vaksinasi, maka diharapkan perlindungan bagi masyarakat lebih optimal.
Selain itu, lanjut dia, sejauh ini semua merek vaksin termasuk Sinovac diketahui masih efektif dalam menghadapi mutasi COVID-19 jenis baru.
Meskipun demikian, masyarakat diingatkan jangan sampai membiarkan mutasi jenis baru tersebut terus bertambah banyak.
"Caranya yakni dengan menekan penyebaran dan menerapkan protokol kesehatan tadi," ujarnya.
Sementara itu, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit adalah badan Departemen Kesehatan dan Layanan Masyarakat Amerika Serikat (CDC) melaporkan, dalam sebuah studi terbatas soal toksisitas reproduksi dan perkembangan hewan menemukan bahwa, tidak ada masalah keamanan yang ditunjukkan pada tikus yang menerima vaksin Moderna COVID-19 sebelum atau selama kehamilan; studi tentang vaksin Pfizer-BioNTech sedang berlangsung.
Studi pada orang yang sedang hamil juga kini sedang direncanakan. Kedua produsen vaksin juga sedang memantau orang-orang dalam uji klinis yang hamil.
CDC dan Food and Drug Administration (FDA) memiliki sistem pemantauan keamanan untuk menangkap informasi tentang vaksinasi selama kehamilan dan akan memantau laporan secara ketat.
Editor: Agung DH