Menuju konten utama

Apakah Harus Mandi Wajib Keramas Sebelum Puasa Ramadhan 2024?

Apakah harus mandi wajib keramas sebelum puasa Ramadhan 2024? Bagaimana hukum seseorang yang tidak mandi besar menjelang Ramadhan? Berikut penjelasannya.

Apakah Harus Mandi Wajib Keramas Sebelum Puasa Ramadhan 2024?
Ilustrasi Mandi. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Apakah sebelum puasa harus keramas dan apakah mandi sebelum puasa itu wajib bagi seorang muslim, serta bagaimana ketentuan Islam terkait hukum mandi sebelum puasa Ramadhan?

Baca terus artikel ini untuk mengetahui jawabannya.

Mandi termasuk salah satu cara bersuci (thaharah), selain wudhu dan tayamum. Mandi dilakukan dengan membasahi seluruh tubuh dengan menggunakan air yang suci.

Apakah Sebelum Puasa Harus Keramas Dulu?

Mandi wajib atau mandi besar dilakukan karena beberapa alasan. Di antaranya, apabila orang keluar mani, selesai berhubungan suami-istri (meskipun tidak keluar mani), atau perempuan yang selesai haid atau nifas.

Mandi besar juga berlaku untuk orang yang baru masuk Islam, orang yang setelah sadar dari pingsan atau gila, atau orang yang meninggal dunia.

Menurut salah satu riwayat, tata cara mandi wajib dapat dilakukan sebagaimana disampaikan Aisyah ra, "Apabila beliau (Nabi Muhammad SAW) mandi karena junub, beliau memulai dengan membasuh kedua tangannya, lalu menuangkan (air) dengan tangan kanannya ke tangan kirinya lalu membasuh farjinya.

"Kemudian beliau berwudhu seperti wudhunya untuk shalat, kemudian mengambil air lalu memasukkan jari-jarinya ke dasar rambut hingga apabila ia sudah merasa bersih, beliau siramkan air di atas kepalanya dengan 3 kali siraman. Kemudian beliau meratakan ke seluruh tubuhnya, lalu membasuh kedua kakinya".

Terkait adanya pertanyaan wajibkah mandi sebelum puasa ramadhan dan apakah puasa harus keramas dulu? Dalam Islam sebenarnya tidak ada ketentuan yang secara khusus menyatakan bahwa seseorang harus mandi dan keramas sebelum berpuasa.

Mandi atau keramas sebelum berpuasa dapat dianggap sebagai tindakan membersihkan diri dan menjaga kebersihan pribadi, karena kebersihan merupakan sebagian dari iman.

Penting untuk dicatat bahwa yang utama dalam berpuasa adalah niat dan ketaatan terhadap aturan-aturan puasa, seperti menahan diri dari makan, minum, dan perilaku yang dapat membatalkan puasa selama periode puasa.

Mandi atau keramas sebelum berpuasa dapat dianggap sebagai tindakan kebersihan yang dianjurkan, tetapi tidak diwajibkan dalam konteks hukum puasa Islam.

Meski bukan suatu kewajiban, mandi sunnah sebelum bulan Ramadhan sangat dianjurkan sebagai bagian dari persiapan spiritual dan fisik untuk menyambut bulan Ramadan dengan penuh kesadaran dan kesiapan.

Dikutip laman NU Online, dasar anjuran mandi sunnah di bulan Ramadhan adalah penjelasan Syekh Ibrahim al-Bajuri dalam kitabnya, Hasyiyah al-Bajuri (1/81) yang artinya sebagai berikut:

“Dan sisa mandi-mandi yang disunnahkan telah disebutkan dalam kitab-kitab yang panjang pembahasannya. Di antaranya adalah membersihkan badan karena hendak memasuki kota Madinah,... dan setiap malam di bulan Ramadhan. Imam al-Adzra’i hanya membatasi pada orang yang hendak menghadiri berjamaah, sementara menurut pendapat yang kuat tidak ada pembatasan dalam hal itu.”

Hukum Mandi Sebelum Puasa Ramadhan

Di dalam Islam tidak ada keharusan untuk mandi wajib sebelum memasuki puasa Ramadhan. Sebagaimana penjelasan sebelumnya, mandi wajib hanya dilakukan berdasarkan beberapa ketentuan saja.

Dalam penjelasan NU Online, ditambahkan mandi wajib hanya dikerjakan oleh orang dengan hadas besar dan disyaratkan sebelum menjalankan sejumlah ibadah, seperti shalat dan tawaf. Namun, hal ini tidak berlaku untuk ibadah puasa.

Dalam konteks seseorang ingin membersihkan diri menyambut Ramadhan dengan cara mandi, hal tersebut tidak ada larangannya. Asalkan, mandi ini tidak dianggap sebagai sesuatu yang wajib. Selain itu, mandi yang dikerjakan bukanlah mandi wajib, melainkan mandi sunnah seperti yang dilakukan sebelum shalat Jumat.

Mandi sebelum Ramadhan umumnya dilakukan sebelum waktu maghrib. Hal ini dilakukan agar seorang muslim dapat lebih siap dan tidak terburu-buru ketika hendak mengerjakan shalat isya berjamaah di masjid yang diikuti dengan shalat tarawih pertama.

Bacaan niat mandi sunnah pada saat Ramadhan adalah sebagai berikut.

Nawaitu ghuslal lidhukulis-syiami romdhoona hadihisanati sunatallillahi ta'alla.

Artinya, "Aku berniat mandi sunat bulan Ramadan karena Allah Ta'ala"

Hukum Puasa Ramadhan Tapi Belum Mandi Wajib

Bagaimana jika seseorang yang melakukan hubungan suami istri, lantas menjalankan ibadah puasa dalam kondisi belum mandi wajib? Meskipun belum mandi besar puasanya tetap sah. Orang yang junub dan belum sempat mandi tidak menghalangi keabsahan puasanya.

Berdasarkan salah satu hadis riwayat Bukhari, disebutkan:

"Berpuasa hukumnya sah bagi orang junub yang memasuki shubuh sebelum melakukan mandi besar karena Sayyidah Aisyah dan Ummu Salamah ra. berkata,

"Sesungguhnya Nabi saw. memasuki waktu subuh dalam keadaan junub karena jima’ dengan istrinya, kemudian ia mandi dan berpuasa,". (HR. Bukhari)

Oleh karenanya, jika pasangan suami istri baru saja melakukan hubungan pada malam hari, lantas bangun terlambat ketika waktu imsak tiba, mereka tidak perlu bingung. Yang perlu dikerjakan terlebih dahulu adalah bersantap sahur, karena Rasulullah SAW mengajarkan agar umat Islam makan sahur.

Diriwayatkan dari Anas bin Malik ia berkata, "Rasulullah saw. bersabda, 'Hendaklah kalian makan sahur, sebab dalam sahur ada berkahnya.' (HR. Ibnu Majah).

Setelah bersantap sahur, ketika azan subuh tiba, pasangan suami istri ini tetap sah puasanya. Namun, sebelum mengerjakan shalat subuh, mereka dapat terlebih dahulu mandi junub.

Baca juga artikel terkait EDUKASI DAN AGAMA atau tulisan lainnya dari Beni Jo

tirto.id - Sosial budaya
Kontributor: Beni Jo
Penulis: Beni Jo
Editor: Fitra Firdaus
Penyelaras: Dhita Koesno