Menuju konten utama

Apa Sebab Corona Menyebar Massal di Grogol Petamburan?

Puluhan warga Grogol Petamburan positif COVID-19. Kemungkinan mereka tertular setelah mendatangi tahlilan.

Apa Sebab Corona Menyebar Massal di Grogol Petamburan?
Petugas mengukur suhu tubuh warga sebelum melaksanakan Salat Jumat di Masjid Jami' Arriyadut Taqwa, Jakarta Selatan, Jumat (20/3/2020). ANTARA FOTO/Wahyu Putro A/aww.

tirto.id - Sebanyak 29 warga Kelurahan Wijaya Kusuma, Grogol Petamburan, Jakarta Barat positif COVID-19 setelah mendatangi acara tahlilan. Dengan kasus positif sebanyak itu di satu tempat sekaligus, praktis Kelurahan Wijaya Kusuma menjadi klaster baru penyebaran Corona di Jakarta.

Ini berawal ketika seorang warga ketahuan sesak napas. Ia langsung dilarikan ke IGD Puskesmas Kecamatan Grogol Petamburan. Orang ini dites swab oleh petugas. Hasilnya: positif COVID-19.

Berdasarkan Standar Operasional Prosedur (SOP), jika ada kasus positif baru, maka riwayat perjalanan pasien harus dilacak (tracing). Ini untuk mengetahui ke mana dan dengan siapa saja yang bersangkutan berinteraksi. Dari sana diketahui dia mengunjungi beberapa tempat, termasuk ke acara tahlilan sang ayah.

"Tapi [ayah] meninggalnya bukan karena COVID-19," kata Lurah Wijaya Kusuma Novi Indria Sari kepada reporter Tirto, Rabu (22/7/2020).

Sebagaimana di tempat lain, tahlilan ini didatangi banyak orang. Mereka lantas dites swab pula oleh petugas, Jumat (17/7/2020) pekan lalu. Selain itu, warga RT 01 dan 02 RW 05, tinggal di sekitar rumah duka, pun dites.

Ada 94 warga yang diperiksa. Hasilnya, per Senin (27/7/2020) kemarin, virus Corona ditemukan di 29 orang. Kini dua RT tersebut telah lockdown lokal.

Meskipun berdasarkan tracing, Novi tidak bisa memastikan apakah seluruhnya tertular saat tahlilan. "Karena tes swab-nya dilakukan secara random, tidak dikhususkan untuk warga yang hadir di acara tersebut (tahlilan)."

Pasien positif ini lantas diminta isolasi mandiri, dirujuk di Rumah Sakit Darurat Wisma Atlet, dan RSUD Cengkareng dan Pelni. Untuk yang disebutkan terakhir hanya terhadap mereka "yang punya penyakit penyerta," kata Novi.

Selasa (21/7/2020) kemarin, wilayah kota administrasi Jakarta Barat menjadi daerah terbanyak penambahan kasus COVID-19 di ibu kota. Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Ani Ruspitawati mengatakan Jakarta Barat menyumbang 73 kasus dalam satu hari.

Penyebab Penularan Virus Corona

Pakar epidemiologi dari Universitas Indonesia Pandu Riono menjelaskan salah satu faktor yang mungkin menyebabkan 29 warga terkena virus Corona secara bersamaan yaitu kepadatan penduduk. "Itu menjadi salah satu faktor risiko [penyebaran COVID-19]," kata dia kepada reporter Tirto, Kamis (23/7/2020).

Berdasarkan data dari Jakarta.go.id, pada Januari 2017 lalu Kelurahan Wijaya Kusuma dengan luas 261 hektare dipadati 26.790 jiwa dan 6.351 KK.

Kedua, tidak dipatuhinya protokol kesehatan. Ia menduga sangat kecil kemungkinan warga yang datang ke tahlilan jaga jarak dan menggunakan masker. "Mereka mengaji, susah pakai masker. Dan duduknya pasti berdempetan," katanya.

Hal ini diperparah jika misalnya tahlilan digelar di ruang tertutup, minim ventilasi, dan diselenggarakan pada malam hari. Menurutnya, kombinasi dari semua itu membuat virus Corona cepat menyebar.

Faktor ketiga adalah pasien yang pertama kali ketahuan positif secara jujur mengaku pernah datang ke tahlilan dan memberi tahu bertemu siapa saja. Ini memungkinkan tracing cepat dilakukan dan hasilnya keluar bersamaan.

Faktor ketiga ini sebetulnya patut disyukuri. Meski jadi episentrum, kata Pandu, setidaknya "mata rantai penyebaran COVID-19 diputus."

Atas dasar ini semua Pandu menyarankan "kalau perlu tidak usah mengadakan tahlilan" atau minimal hanya dihadiri oleh keluarga inti saja. Namun, jika memang tidak bisa dan memang sulit karena kegiatan keagamaan seperti tahlilan sudah menjadi tradisi, warga yang datang "perlu diedukasi agar [tempat kegiatan] tidak jadi sumber penularan."

Mereka harus memastikan diri bisa jaga jarak dan pakai masker dan rajin cuci tangan.

Baca juga artikel terkait PENULARAN COVID-19 atau tulisan lainnya dari Riyan Setiawan

tirto.id - Kesehatan
Reporter: Riyan Setiawan
Penulis: Riyan Setiawan
Editor: Rio Apinino