tirto.id - Pernikahan merupakan fase hidup yang diinginkan oleh banyak orang. Selain menjadi bagian dari tujuan hidup, beberapa orang ingin menikah agar lebih bahagia.
Tentu pernikahan yang baik adalah menikah di menikah di waktu yang tepat. Ini termasuk waktu saat fisik, mental, dan keuangan telah siap menopang kehidupan berumah tangga.
Selain memberikan waktu untuk mempersiapkan diri, menikah di waktu yang tepat memiliki manfaat lain, mulai dari mendapat dukungan dari pasangan hingga memperoleh momen yang bahagia.
Namun, sebelum memahami manfaat menikah di waktu yang tepat, ada baiknya mengenal apa yang dimaksud dengan pernikahan.
Makna Pernikahan
Menurut Wahyu Trihartono pada “Makna Pernikahan Pada Perempuan Korban Kekerasan Dalam Rumah Tangga”, Duval dan Miller mengartikan pernikahan sebagai suatu hubungan yang diakui secara sosial.
Oleh karena itu, sebuah pernikahan membutuhkan pengakuan dari masyarakat di sekitar, untuk mengesahkan hubungan seksual dan memperoleh keturunan.
Sementara, menurut Setiyadi pernikahan dari sudut pandang sosiologi merupakan ikatan lahir batin dalam sebuah hubungan suami istri yang memiliki kekuatan sanksi sosial.
Dalam agama Islam, pernikahan adalah cara Allah SWT untuk menciptakan karakter fisik manusia sehingga dapat tetap eksis dan menjalankan fungsinya sebagai khalifah di muka bumi ini, seperti tujuan awal penciptaan.
Nikah adalah kata berasal dari bahasa Arab yang maknanya adalah mengumpulkan, saling memasukkan (artinya mengacu pada wathi (bersetubuh).
Pernikahan di Indonesia diatur dalam Undang Undang Perkawinan No 1 Tahun 1974. Berdasarkan undang-undang yang sama, pernikahan adalah ikatan lahir batin pria dan wanita, yang menjadi sepasang suami istri, untuk tujuan membina keluarga yang bahagia dan kekal berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa.
Ada hak dan kewajiban yang dipikul masing-masing pihak terkait dengan masalah kehidupan kekeluargaan, baik itu pada suami maupun istri dalam status perkawinan tersebut. Ada pula hak dan kewajiban pada anak-anak, harta, waris serta status di tatanan hidup bermasyarakat.
Manfaat Menikah di Waktu yang Tepat
Menikah di waktu yang tepat akan memberikan manfaat bagi pasangan yang menikah. Waktu yang tepat dalam pernikahan berkaitan dengan kesiapan calon mempelai dalam menjalani kehidupan berumah tangga.
Di Indonesia, khususnya pasangan yang menikah seseorang harus memenuhi sejumlah syarat untuk dapat menyelenggarakan pernikahan, salah satunya usia sudah lebih dari 19 tahun.
Ini berdasarkan Undang-undang Nomor 16 Tahun 2019 atas perubahan atas Undang-Undang Nomor 1 tahun 1974 tentang perkawinan di Indonesia. Kendati demikian, kecukupan usia saja bukan satu-satunya syarat ideal untuk menikah.
Waktu menikah yang tepat ini mencakup waktu dimana pasangan sudah memiliki kedewasaan mental, kondisi kesehatan fisik dan mental yang baik, hingga kecukupan finansial.
Beberapa manfaat yang dapat diperoleh jika melakukan pernikahan di waktu yang tepat menurut BKKBN seperti dilansir laman Siap Nikah adalah:
1. Tujuan hidup lebih terarah
Umumnya pasangan setelah menikah menginginkan sebuah kehidupan keluarga dan ekonomi yang baik, anak-anak sehat dan pandai serta taat pada orang tua dan agama.
Tujuan hidup seorang yang telah menikah menjadi lebih spesifik dan terarah dibanding yang belum menikah.
2. Motivasi untuk bekerja keras
Bekerja adalah salah satu cara untuk dapat memenuhi kebutuhan hidup usai menikah.
Ketika menikah, pasangan punya tanggung jawab memberi nafkah, menyediakan sandang, pangan, dan papan untuk anak-anak serta pasangan mereka. Itu menjadi motivasi bagi suami maupun istri untuk bekerja lebih keras.
3. Mengurangi sifat egois
Ketika dua orang menjalin ikatan penikahan, maka segala sesuatu hal perlu disepakati bersama. Kebiasaan ini kemudian akan menurunkan sifat egois atau ingin menang sendiri setiap individu.
Dengan demikian, pasangan menikah dapat menjadi sosok pribadi yang lebih baik setidaknya untuk satu sama lain.
4. Mendapat dukungan dari pasangan
Pasangan suami istri sebaiknya saling mendukung, tentu dalam hal yang positif untuk kepentingan rumah tangga.
Adanya dukungan itu menjadi kekuatan agar mental tidak mudah gelisah dan bimbang. Saling menguatkan dalam menghadapi ujian kehidupan, juga menjadi manfaat lain dalam pernikahan.
5. Mendapatkan momen bahagia
Dalam pernikahan, ada momen-momen bahagia yang bisa dirasakan bersama. Pengalaman baru dalam pernikahan tersebut, misalnya menghadapi kelahiran buah hati, memasuki rumah baru, dan hal lain yang membahagiakan.
Berbagi momen tersebut dalam sebuah pernikahan menjadi manfaat lain yang banyak didambakan oleh mereka yang belum menikah.
6. Sehat fisik dan mental
Pernikahan memberi kesempatan untuk meningkatkan sisi kesehatan fisik dan mental suami istri, jika diimbangi dengan pola hidup sehat.
Bersama pasangan yang sudah dewasa dan paham pada tanggung jawab masing-masing, kualitas hidup akan meningkat usai menikah.
Penulis: Cicik Novita
Editor: Yonada Nancy