Menuju konten utama

Apa Saja Bahaya Tren TikTok Chroming bagi Remaja?

Tren TikTok chroming memiliki sejumlah bahaya. Cek pengertian chroming dan daftar bahaya.

Apa Saja Bahaya Tren TikTok Chroming bagi Remaja?
Ilustrasi TikTok. FOTO/iStockphoto

tirto.id - Tren TikTok chroming banyak diikuti anak muda dan justru menimbulkan korban. Apa saja bahaya tren inibagi para remaja?

Tren TikTok chroming sebenarnya bukan hal baru di media sosial. Tren atau challenge berupa tantangan chroming sudah ramai sejak setahun terakhir. Namun, tren ini ternyata memiliki sisi bahaya.

Yang terbaru adalah kasus Cesar Watson-King asal Inggris. Ia merupakan anak berusia 12 tahun. Watson-King mengalami pingsan gara-gara mengikuti tren chroming.

Cesar Watson-King akhirnya selamat setelah mendapatkan perawatan di rumah sakit selama lebih dari sepekan.

Apa Itu TikTok Chroming?

Menurut laman Daily Mail, chroming adalah istilah untuk aktivitas menghirup bau atau asap beracun. Istilah ini sebenarnya sudah muncul sejak tahun 2006.

Situs web Dexerto menuliskan chroming termasuk istilah informal atau bahasa slang yang berasal dari Australia. Hal ini mengacu pada proses penghirupan bau atau aroma dari sumber yang beracun. Misalnya aerosol, deodoran semprot, atau cat.

Sementara berdasarkan informasi National Retail Association, istilah chroming pertama kali muncul untuk menyebut aktivitas membaui atau mengendus cat berbahan dasar krom (chrome).

Tujuannya adalah agar bisa mabuk. Mereka menggunakan bahan ini karena memang bisa menciptakan sensasi mabuk mirip efek meminum alkohol.

Beberapa bahan kimia beracun yang biasa digunakan untuk chroming antara lain aerosol, cat, pelarut, dan spidol permanen. Kemudian penghapus cat kuku, hairspray, deodoran, lem, bahan pembersih, hingga bensin.

Aktivitas semacam ini kemudian menjadi challenge alias tantangan bagi kalangan anak muda atau remaja. Alhasil, TikTok chroming menjadi tren tersendiri di media sosial.

Ilustrasi TikTok

Ilustrasi seorang pria membuka aplikasi media sosial 'TikTok'. AP / Anjum Naveed, File)

Bahaya Tren Chroming TikTok

Tren chroming yang viral di TikTok melibatkan bahan-bahan kimia. Chroming tentunya menimbulkan efek samping yang sangat berbahaya bagi kesehatan. Bahkan bisa berakibat fatal seperti kematian.

Zat-zat racun yang dihirup bisa mempengaruhi sistem saraf dan otak sehingga menciptakan sensasi mabuk. Bahaya tren chroming TikTok antara lain bisa menimbulkan beberapa efek sebagai berikut:

  • Pusing
  • Halusinasi
  • Mual
  • Disorientasi
  • Kejang
  • Serangan jantung
  • Koma
  • Mati lemas
Chroming sering melibatkan barang-barang mengandung zat kimia toluena. Zat ini umum ditemukan di bensin, pelarut cat, cat semprot, produk cat kuku, hingga lem. Jika tertelan atau terhirup, maka dapat menimbulkan keracunan sistemik.

Ironisnya, bahan yang mengandung toluena bisa menciptakan euforia ekstrem dan membuat kecanduan. Toluena bekerja pada area otak yang mengendalikan respons kesenangan dan pelepasan dopamin, yaitu neurotransmiter yang dikaitkan dengan kecanduan zat-zat seperti nikotin dan alkohol.

Mekanisme kecanduan memang belum bisa dipahami sepenuhnya Tetapi sistem dopamin diduga terlibat secara mendalam dalam respons kecanduan terhadap zat-zat tersebut.

Terkait dampaknya, Journal of Drug and Alcohol Research mengungkapkan bahwa menghirup zat toluena, terutama dalam jangka panjang, bisa menyebabkan gangguan kognitif seperti hilangnya kemampuan berkonsentrasi, kehilangan ingatan, gangguan penilaian, dan menurunkan IQ.

American Addiction Centers menyebutkan proses menghirup zat-zat kimia yang berasal dari cat maupun bahan lainnya bisa berujung fatal/kematian. Kematian ini bisa diakibatkan dari hal-hal berikut ini:

1. Asfiksia

Asfiksia adalah kondisi ketika tubuh kekurangan oksigen. Chroming berarti menghirup zat kimia hingga masuk ke dalam paru-paru.

Zat ini bisa memenuhi paru-paru dan menggantikan volume oksigen yang berada di dalamnya. Ini kemudian membuat efek sesak napas dan bisa menyebabkan kematian jika tidak segera ditangani.

2. Sudden Sniffing Death Syndrome (SSDS)

Menghirup zat beracun dapat menimbulkan reaksi fatal terhadap epinefrin atau adrenalin dalam tubuh. Reaksi ini bisa menyebabkan gagal jantung mendadak. Bahkan bisa langsung terjadi pada orang yang melakukan chroming atau menghirup zat racun untuk pertama kali.

Baca juga artikel terkait TREN TIKTOK atau tulisan lainnya dari Erika Erilia

tirto.id - Edusains
Kontributor: Erika Erilia
Penulis: Erika Erilia
Editor: Beni Jo & Yulaika Ramadhani