tirto.id - Core menjadi istilah yang viral di media sosial (medsos) belakangan ini. Pengguna medsos tentu satu atau dua kali pernah menemukan bahasa gaul tersebut tertulis dalam unggahan di beranda masing-masing. Lalu, apa itu core?
Kata core diambil dari bahasa Inggris, yang apabila merujuk Cambridge Dictionary, core artinya "inti" atau bagian penting dari suatu hal. Berdasarkan terjemahan tersebut, KBBI Daring mendefinisikan “inti” sebagai bagian paling penting, pokok, atau bagian utama.
Biasanya, tren core digunakan oleh warganet untuk merujuk suatu momen tertentu yang cukup membekas. Kata tersebut diketik pada bagian foto atau video yang diunggah melalui media sosial. Contoh penggunaan core tren misalnya "Idul Adha core", "gempa core", "lebaran core", dan lain sebagainya.
Apa Itu Core pada Tren Media Sosial?
Apa itu core dalam bahasa gaul? Bahasa gaul core menjadi tren di sosial media mendeskripsikan sesuatu hal yang penting dari sebuah peristiwa atau benda tertentu. Momen peringatan Ramadhan 2024 beberapa waktu lalu misalnya, ada sejumlah unggahan bertajuk “Ramadhan Core”.
Sebut misalnya ada video ibu-ibu jamaah pengajian yang menggunakan baju unik untuk pengajian bulan Ramadhan 2024. Kemudian, ada juga video Ramadhan Core yang memperlihatkan perbedaan awal puasa NU dan Muhammadiyah.
Dari kedua contoh konten di atas, core merujuk pada keunikan yang terjadi di bulan Ramadhan. Ibu pengajian dengan baju unik tentu menjadi sesuatu yang jarang terjadi, begitu juga dengan momen perbedaan waktu puasa.
Core pada contoh kasus tersebut mempunyai perluasan makna, dari sebuah inti menjadi sesuatu yang unik dari peristiwa. Bukan hanya itu, core sebagai bahasa gaul juga kerap dipakai untuk menunjukkan momen penting atau ujaran lucu seorang influencer.
Singkatnya, tren core dilakukan untuk menunjukkan sebuah peristiwa atau momen tertentu yang membekas dan menjadi inti atau bagian penting. Core yang dimaksud bisa jadi hal lucu, tragedi, dan unik.
Cara Menggunakan Core untuk Membuat Konten di Media Sosial
Tren core adalah penggunaan kata core dalam berbagai konten di media sosial yang menyajikan inti suatu momen atau peristiwa. Bukan hanya itu, pengguna medsos juga dapat menggunakan core untuk menunjukkan keunikan tertentu.
Sebut saja ada potongan-potongan gambar film yang menyajikan karakteristik suatu karakter, ditulis dengan “(nama tokoh) core”. Kemudian influencer dengan sejumlah ciri khas atau kata-katanya ditulis “(nama influencer) core”.
Warganet juga dapat menggunakan kata core untuk mengunggah konten-konten perayaan atau momen tertentu. Sebut misalnya peringatan HUT RI ke-79 yang akan dipenuhi oleh berbagai perlombaan selama Agustus ini.
Warganet bisa merekam berbagai momen unik dari pelaksanaannya. Lalu menunjukkan beberapa potongan video khas ataupun lucu, kemudian mengunggahnya dengan caption atau tulisan di konten “Lomba 17 Agustus Core”.
Penulis: Yuda Prinada
Editor: Balqis Fallahnda & Dipna Videlia Putsanra